Jumat, 20 Februari 2015

Trend Baru “Sarung dan Kopyah” MUNAS Organisasi Mahasiswa

Mahasiswa secara umum tampak sebagai golongan menengah ke atas yang sebagian besar selalu tampak elit. Ketika ada acara yang terkait dengan mahasiswa, tak ayal SOP (Standart Operational Procedure) pakaian formal dengan sepatu dilengkapi kaos kaki, kemeja berkerah, almamater, arlogi di tangan kiri menjadi keharusan yang sepertinya harus ditampilkan. Apalagi jika melibatkan beberapa kampus yang berbeda, persaingan tampil memukau dengan kostum jas almamater kampus masing-masing selalu memenuhi rangkaian acara.
Pada acara Musyawarah Nasional Keluarga Mahasiswa Nahdlatul Ulama (Munas KMNU) 2015 yang diselenggarakan di Pondok Pesantren Sunan Pandanaran, Ngaglik, Sleman Yogyakarta 23-25 Januari 2015,  hal lain yang tak biasa justru terlihat jelas. Bukan untuk tampil beda, melainkan hanya berawal dari niat tulus untuk melestarikan tradisi, para peserta yang merupakan delegasi dari organisasi mahasiswa NU di 12 perguruan tinggi ini memilih untuk menggunakan Sarung, Kopiah, dan Kerudung.  Adapun 12 perguruan tinggi yang dimaksud yaitu ; International Islamic University Malaysia (IIUM), Universitas Lampung (UNILA), Institut Pertanian Bogor (IPB), Sekolah Tinggi Akutansi Negara (STAN), Universitas Indonesia (UI), Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Islam Indonesia (UII), Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Universitas Diponegoro (UNDIP), Universitas Padjadjaran (UNPAD) dan Universitas Gajah Mada (UGM).

Istilah SKKMigas Wal Jamaah pun menjadi istilah yang muncul di Munas KMNU 2015. SKKMigas Wal Jamaah ini merupakan singkatan dari “Sarung, Kopiah, Kerudung, Merupakan Identitas Gagasan Ahlus Sunnah Wal Jamaah”. Tak heran jika semua foto-foto dokumentasi kegiatan selalu dipenuhi oleh mahasiswa yang berkopiah atau bersarung dan mahasiswi yang berkerudung. Kedepannya semoga budaya SKKMigas Wal Jamaah ini juga bisa diterapkan di munas organisasi mahasiswa lainnya, sehingga diharapkan mahasiswa dapat menjadi agent of change (Agen Perubahan) dengan tetap mempertahankan hal-hal atau nilai-nilai lama yang baik seperti Sarung, Kopiah, dan Kerudung ini. 
Penulis : Muhamad Arifin (Dewan Pertimbangan KMNU Pusat / IPB)

Tidak ada komentar:

Jumat, 20 Februari 2015

Trend Baru “Sarung dan Kopyah” MUNAS Organisasi Mahasiswa

Mahasiswa secara umum tampak sebagai golongan menengah ke atas yang sebagian besar selalu tampak elit. Ketika ada acara yang terkait dengan mahasiswa, tak ayal SOP (Standart Operational Procedure) pakaian formal dengan sepatu dilengkapi kaos kaki, kemeja berkerah, almamater, arlogi di tangan kiri menjadi keharusan yang sepertinya harus ditampilkan. Apalagi jika melibatkan beberapa kampus yang berbeda, persaingan tampil memukau dengan kostum jas almamater kampus masing-masing selalu memenuhi rangkaian acara.
Pada acara Musyawarah Nasional Keluarga Mahasiswa Nahdlatul Ulama (Munas KMNU) 2015 yang diselenggarakan di Pondok Pesantren Sunan Pandanaran, Ngaglik, Sleman Yogyakarta 23-25 Januari 2015,  hal lain yang tak biasa justru terlihat jelas. Bukan untuk tampil beda, melainkan hanya berawal dari niat tulus untuk melestarikan tradisi, para peserta yang merupakan delegasi dari organisasi mahasiswa NU di 12 perguruan tinggi ini memilih untuk menggunakan Sarung, Kopiah, dan Kerudung.  Adapun 12 perguruan tinggi yang dimaksud yaitu ; International Islamic University Malaysia (IIUM), Universitas Lampung (UNILA), Institut Pertanian Bogor (IPB), Sekolah Tinggi Akutansi Negara (STAN), Universitas Indonesia (UI), Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Islam Indonesia (UII), Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Universitas Diponegoro (UNDIP), Universitas Padjadjaran (UNPAD) dan Universitas Gajah Mada (UGM).

Istilah SKKMigas Wal Jamaah pun menjadi istilah yang muncul di Munas KMNU 2015. SKKMigas Wal Jamaah ini merupakan singkatan dari “Sarung, Kopiah, Kerudung, Merupakan Identitas Gagasan Ahlus Sunnah Wal Jamaah”. Tak heran jika semua foto-foto dokumentasi kegiatan selalu dipenuhi oleh mahasiswa yang berkopiah atau bersarung dan mahasiswi yang berkerudung. Kedepannya semoga budaya SKKMigas Wal Jamaah ini juga bisa diterapkan di munas organisasi mahasiswa lainnya, sehingga diharapkan mahasiswa dapat menjadi agent of change (Agen Perubahan) dengan tetap mempertahankan hal-hal atau nilai-nilai lama yang baik seperti Sarung, Kopiah, dan Kerudung ini. 
Penulis : Muhamad Arifin (Dewan Pertimbangan KMNU Pusat / IPB)

Tidak ada komentar: