Jumat, 20 Februari 2015

Alissa Wahid: KMNU Harus Lanjutkan Perjuangan Para Ulama


Yogyakarta, NU Online
Saat ini bangsa Indonesia butuh kebangkitan mahasiswa, karena dunia ini berubah terus dan semakin lama semakin cepat berubahnya. Dunia saat ini sudah menjadi desa global (global village), apa yang terjadi di sudut dunia, kita tahu. Pertukaran kultur mudah terjadi sehingga terjadi tarik-menarik  tentang siapa yang dipengaruhi dan siapa yang mempengaruhi. Oleh karen itu, KMNU harus melanjutkan perjuangan yang telah dibangun oleh para ulama.

Demikian dikatakan Alissa Wahid dalam Musyawarah Nasional (Munas) Keluarga Mahasiswa Nahdlatul Ulama (KMNU) se-Indonesia yang dilaksanakan di Pondok Pesantren Sunan Pandanaran, Yogyakarta, Jum’at, (23/1). 



Dalam kesempatan tersebut Alissa mengatakan, saat ini banyak gerakan ‘Islam anyaran’ yang mempengaruhi gerakan Islam di Indonesia. Islam anyaran, ucap Alissa mengutip kata-kata Gus Mus, adalah kelompok Islam yang tidak ikut berinfestasi membentuk Negara Indonesia. 

“Islam anyaran ini berbeda dengan NU yang sudah terlibat dalam perjuangan bangsa selama ini,” tutur Alissa. 

Alissa melanjutkan, dari dulu ulama NU bersentuhan dengan masyarakat bawah, tidak berdiri di menara gading. Cara seperti, tambah putri sulung Gus Dur ini, merupakan warisan terbesar dari Walisongo. Hasilnya, lanjut Alissa, jumlah umat Islam di Indonesia saat ini lebih banyak daripada jumlah seluruh umat Islam di Timur Tengah. 

“Hal ini karena pendekatan yang dilakukan ulama adalah pendekatan kultural,” terangnya.

Menurutnya, ulama juga menentukan status negara Indonesia sebagai dar al-salam (negara damai), mengingat kondisi Negara ini beragam. Kalau bicara Indonesia, urai Alissa, maka disana ada ras melayu dan lain-lain. “Ndak ada yang tunggal dan kondisi inilah yang disikapi ulama dengan memberi status dar al-salam,” ujar Kakak dari Yenny, Inayah dan Anita Wahid ini.

Seminar dengan tema ‘Sinergi Mahasiswa Nahdlatul Ulama Melalui Nilai Spiritual dan Intelektual Mewujudkan Islam Yang Rahmatan Lil Alamin’ ini merupakan salah satu rangkaian Musyawarah Nasional (Munas) KMNU yang dilaksanakan selama tiga hari, Jum’at-Ahad, (23-25/1).(Anas/Fathoni)

sumber: http://www.nu.or.id/a,public-m,dinamic-s,detail-ids,44-id,57200-lang,id-c,nasional-t,Alissa+Wahid++KMNU+Harus+Lanjutkan+Perjuangan+Para+Ulama-.phpx

Tidak ada komentar:

Jumat, 20 Februari 2015

Alissa Wahid: KMNU Harus Lanjutkan Perjuangan Para Ulama


Yogyakarta, NU Online
Saat ini bangsa Indonesia butuh kebangkitan mahasiswa, karena dunia ini berubah terus dan semakin lama semakin cepat berubahnya. Dunia saat ini sudah menjadi desa global (global village), apa yang terjadi di sudut dunia, kita tahu. Pertukaran kultur mudah terjadi sehingga terjadi tarik-menarik  tentang siapa yang dipengaruhi dan siapa yang mempengaruhi. Oleh karen itu, KMNU harus melanjutkan perjuangan yang telah dibangun oleh para ulama.

Demikian dikatakan Alissa Wahid dalam Musyawarah Nasional (Munas) Keluarga Mahasiswa Nahdlatul Ulama (KMNU) se-Indonesia yang dilaksanakan di Pondok Pesantren Sunan Pandanaran, Yogyakarta, Jum’at, (23/1). 



Dalam kesempatan tersebut Alissa mengatakan, saat ini banyak gerakan ‘Islam anyaran’ yang mempengaruhi gerakan Islam di Indonesia. Islam anyaran, ucap Alissa mengutip kata-kata Gus Mus, adalah kelompok Islam yang tidak ikut berinfestasi membentuk Negara Indonesia. 

“Islam anyaran ini berbeda dengan NU yang sudah terlibat dalam perjuangan bangsa selama ini,” tutur Alissa. 

Alissa melanjutkan, dari dulu ulama NU bersentuhan dengan masyarakat bawah, tidak berdiri di menara gading. Cara seperti, tambah putri sulung Gus Dur ini, merupakan warisan terbesar dari Walisongo. Hasilnya, lanjut Alissa, jumlah umat Islam di Indonesia saat ini lebih banyak daripada jumlah seluruh umat Islam di Timur Tengah. 

“Hal ini karena pendekatan yang dilakukan ulama adalah pendekatan kultural,” terangnya.

Menurutnya, ulama juga menentukan status negara Indonesia sebagai dar al-salam (negara damai), mengingat kondisi Negara ini beragam. Kalau bicara Indonesia, urai Alissa, maka disana ada ras melayu dan lain-lain. “Ndak ada yang tunggal dan kondisi inilah yang disikapi ulama dengan memberi status dar al-salam,” ujar Kakak dari Yenny, Inayah dan Anita Wahid ini.

Seminar dengan tema ‘Sinergi Mahasiswa Nahdlatul Ulama Melalui Nilai Spiritual dan Intelektual Mewujudkan Islam Yang Rahmatan Lil Alamin’ ini merupakan salah satu rangkaian Musyawarah Nasional (Munas) KMNU yang dilaksanakan selama tiga hari, Jum’at-Ahad, (23-25/1).(Anas/Fathoni)

sumber: http://www.nu.or.id/a,public-m,dinamic-s,detail-ids,44-id,57200-lang,id-c,nasional-t,Alissa+Wahid++KMNU+Harus+Lanjutkan+Perjuangan+Para+Ulama-.phpx

Tidak ada komentar: