Kamis, 27 November 2008

Siapa Ulama Penerus Nabi Muhammad SAW?

Allah SWT berfirman : "Aku akan meninggikan oran-orang yang beriman dan oran-orang yang berilmu". Nabi SAW bersabda : " Ulama adalah pewaris-pewaris Rasulullah SAW".

Siapa ulama penerus Nabi Muhammad SAW?

Di dalam Al-Qur`an dan Hadits di atas banyak pendapat bahwa Ulama adalah penerus Nabi Muhammad SAW yang diteruskan oleh sahabat-sahabatnya, diantaranya :

1. Sayyidina Abubakar Assiddiq RA

2. Sayyidina Umar bin Khatab RA

3. Sayyidina Ustman bin Affan RA

4. Sayyidina Ali bin Abi Thalib RA

Setelah kewafatan para sahabat periwayat-periwayat hadits dan Al-Qur`an diteruskan oleh para ulama, diantaranya :

1. Imam Maliki

2. Imam Hambali

3. Imam Syafi`i

4. Imam Hanafi

Seluruh Imam ini penerus Nabi Muhammad SAW yang mengajarkan tentang Allah dan Rasulullah SAW. Sampai hari ini, ajaran merekapun dilanjutkan oleh pengikut-pengikut mereka. Terutama di negeri kita Indonesia kebanyakan pengikut Imam Syafi`i.

Siapa Imam Syafi`i?

Beliau seorang ahli Fiqih, Tauhid dan Tasawuf. Hampir kurang lebih 150 Fak ilmu beliau kuasai. Karena kepintarannya beliau dijuluki Imam. Ajaran beliau di Indonesia khususnya mengajak kepada umat Rasulullah SAW untuk :

1. Tawakal (Menyerahkan diri kepada Allah SWT)

2. Qana`ah (Menerima sifat seadanya yang datang dari Allah SWT)

3. Wara’ (Berhati-hati didalam menjalankan agama)

4. Yakin (Percaya kepada Allah SWT dan apa-apa yang dibawa oleh Rasulullah SAW)

Beliau menceritakan tentang Tawakal dalam kitab Tauhidnya, Qana`ah dalam kitab Fiqihnya, Wara' dalam kitab Tasawufnya dan Yakin dalam kitab Dzikirnya. Kesemua ini ilmu-ilmu beliau digunakan oleh para Wali-Wali Songo yang ada di Indonesia dan dibawa olehnya, diantara dzikir-dzikir yang dibawa oleh Imam Syafi`i dan para Wali Songo yang diteruskan olehnya :

1. Pembacaan Dzikir-dzikir shalat sunah maupun shalat wajib.

2. Pembacaan sejarah ringkas Nabi Muhammad SAW

Ajaran beliau diterima oleh seluruh rakyat Indonesia yang dibawa oleh para Wali Songo sampai ajaran ini dinamakan Ahlu Sunnah Wal Jama`ah yang diteruskan oleh Ulama-Ulama, Kyai dan para Habaib pada tahun 600 Hijriyah.

Ulama-ulama, kyai diseluruh Indonesia yang ber-Mahzab Imam Syafi`i menyebar di pulau Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi khususnya kota Jakarta bersama para Habaib. Jadi ajaran Imam Syafi`I telah lebih dahulu masuk ke negeri Indonesia sebelum ajaran-ajaran lain yang sudah demikian banyak di negeri Indonesia ini. Ajaran Imam Syafi`i lebih dikenal dekat oleh masyarakat dalam bentuk :

1. Pembacaan Yasin dan Tahlil

2. Pembacaan Ratib

3. Pembacaan Maulid

4. Pembacaan Manaqib Tuan Syekh Abdul Qadir Al-Jailani

5. Majlis-majlis ta`lim kitab kuning (penafsiran Al-Qur`an dan Hadits)

6. Memakai Usholi jika shalat

7. Memakai Qunut jika shalat Shubuh.

Dan masih banyak lagi yang lain yang berdasarkan Al-Qur`an dan Hadits Rasulullah SAW yang beliau bawa. Maka inilah yang disebut penerus-penerus ulama Rasulullah SAW yang wajib kita sebagai umat Islam tidak terpecah belah, ajaran-ajaran yang baru yang akan melupakan kita kepada Allah SWT dan Rasulullah SAW dan para ulama yang membawa jasa seperti Imam Syafi`i dan para Wali Songo.

Demikianlah pengertian ulama-ulama Rasulullah yang wajib kita contohi dan kita ikuti agar kita selamat dari azab Allah SWT dan azab yang ada di dunia dan di akherat. Jadikanlah perbedaan itu bukan perpecahan karena Nabi SAW bersabda : “Apabila diakhir hayatnya manusia mengucapkan kalimat Laa IlahaIlallah maka dia terhitung manusia yang diridhoi Allah dalam khusnul khotimah”. Karena Allah SWT berfirman : ”Tidak ada pemaksaan di dalam agama”

Ummat Islam harus waspada terhadap hasutan dan usaha-usaha (sisa-sisa usaha) penjajah dan antek-antek Yahudi yang tidak menyenangi/ menghendaki kebesaran Islam dan Muslimin dan berupaya menghancurkan serta menghapuskan kawan-kawan Muslimin yang menjadi tujuan serta program dari mereka (Yahudi), Allah SWT berfirman : “Dan tidak akan pernah ridho orang-orang Yahudi dan Nasrani sampai kita mengikuti agama mereka”(QS Al-Baqarah 120). Dengan bermacam-macam dan berganti-ganti cara serta berusaha menunggangi/ memperalat orang Islam itu sendiri untuk memutuskan jalur silaturahmi ummat dengan Nabinya, Ulamanya dan Pemimpinnya baik yang masih hidup maupun yang telah meninggal dunia.

Himbauan :

Carilah jalan yang telah bersambung kepada Al-Qur`an, Hadits, Ijma' dan Kias (contoh-contoh agama), melalui silsilah atau urutan ilmu yang tidak terputus dari Shalafuna Sholeh hingga kepada Rasulullah SAW, maka niscaya kita akan selamat di dunia dan di akhirat.

Senin, 24 November 2008

Kenalilah Aqidahmu

Limpahan Cahaya Keagungan Nya semoga selalu menghiasi setiap nafas kita dalam
keluhuran dan kesejukan,
Limpahan Puji atas Nya, Yang Maha Berhak atas segala pujian,
Limpahan Puji atas Nya, Yang Maha Tunggal Mencipta dan Mengawali Kesempurnaan
dan Keindahan,
Limpahan Puji atas Nya Yang Maha Tunggal dalam Keluhuran dan keabadian.
Shalawat dan Salam terindah semoga selalu tercurah pada semulia mulia Makhluk
Nya, pemimpin segenap Utusan Nya, Sayyidina Muhammad saw beserta keluarga
serta sahabat beliau dan penerus hingga akhir zaman,
Telah banyak permintaan dari rekan rekan muslimin yang masih mempertanyakan
masalah Bid’ah, Maulid, Tahlil, Ziarah Kubur, Tabarruk, Istighatsah dll, sungguh telah
keruh berjuta sanubari sebab kalimat kalimat pendek ini, terputus jutaan hubungan
silaturahmi, dan terbit ratusan buku dan tanya jawab bahkan permusuhan dan
perpecahan yang sering berakhir dengan pertumpahan darah.
Saudara saudaraku yang kumuliakan, sungguh saya sangat risau melihat keadaan
muslimin yang terus semakin jauh dari kebenaran, padahal masalah ini singkat dan
jelas, tak perlu lagi dipertanyakan dan dipermasalahkan.
Oleh sebab itu dalam buku yang singkat ini saya berusaha memberi pemahaman dan
menuliskan sekelumit pembahasan mengenai hal hal itu dengan dalil nash yang tsiqah
dan shahih menurut para Imam dan Muhaddits kita.
Saya berharap dengan buku ini Allah swt menyatukan pemahaman yang tercerai berai,
silaturahmi yang terputus, dan berpadunya muslimin pada sanad guru yang jelas
kepada sang Nabi saw, dengan kebenaran sebagai rujukannya dan jauh dari kejahilan
syariah yang kini semakin menjadi, Juga dalam buku ini dicantumkan beberapa artikel
website kita, doa doa, sanad dan tanya jawab.
Para pembaca yang budiman, marilah kita jelang kebangkitan sunnah, sambutlah
kebangkitan ummat untuk beridolakan Nabi Muhammad saw, sebaik baik idola yang
dipilihkan Allah swt bagi kita.
Wabillahittaufiq,
(Munzir Almusawa)

untuk download bukunya silahkan ambil disini monggo

Minggu, 23 November 2008

Iblis Terpaksa bertamu kepada Rasulullah SAW

Dari Muadz bin Jabal dari Ibn Abbas:

Ketika kami sedang bersama Rasulullah SAW di kediaman seorang sahabat Anshar, tiba - tiba terdengar panggilan seseorang dari luar rumah: "Wahai penghuni rumah, bolehkah aku masuk? sebab kalian akan membutuhkanku. "

Rasulullah bersabda:"Tahukah kalian siapa yang memanggil?"

Kami menjawab: "Allah dan rasulNya yang lebih tahu."

Beliau melanjutkan, "itu iblis, laknat Allah bersamanya."

Umar bin Khattab berkata: "izinkan aku membunuhnya wahai Rasulullah"

Nabi menahannya:"Sabar wahai Umar, bukankah kamu tahu bahwa Allah memberinya kesempatan hingga hari kiamat? Lebih baik bukakan pintu untuknya, sebab dia telah diperintahkan untuk ini, pahamilah apa yang hendak ia katakan dan dengarkan dengan baik."

Ibnu Abbas RA berkata: pintu lalu dibuka, ternyata dia seperti seorang kakek yang cacat satu matanya. di janggutnya terdapat 7 helai rambut seperti rambut kuda, taringnya terlihat seperti taring babi, bibirnya seperti bibir sapi.

Iblis berkata: "Salam untukmu Muhammad,... . salam untukmu para hadirin..."

Rasulullah SAW lalu menjawab: "Salam hanya milik Allah SWT, sebagai mahluk terlaknat, apa keperluanmu?"

Iblis menjawab: "Wahai Muhammad, aku datang ke sini bukan atas kemauanku, namun karena terpaksa."

"Siapa yang memaksamu? "

"Seorang malaikat utusan Allah mendatangiku dan berkata:
  "Allah SWT memerintahkanmu untuk mendatangi Muhammad sambil menundukkan diri.beritahu Muhammad tentang caramu dalam menggoda manusia. jawablah dengan jujur semua pertanyaannya. Demi kebesaran Allah, andai kau berdusta satu kali saja, maka Allah akan jadikan dirimu debu yang ditiup angin."
oleh karena itu aku sekarang mendatangimu. Tanyalah apa yang hendak kau tanyakan. jika aku berdusta, aku akan dicaci oleh setiap musuhku. tidak ada sesuatu pun yang paling besar menimpaku daripada cacian musuh."

OrangYang Dibenci Iblis
Rasulullah SAW lalu bertanya kepada Iblis: "Kalau kau benar jujur, siapakah manusia yang paling kau benci?"

Iblis segera menjawab: " Kamu, kamu dan orang sepertimu adalah mahkluk Allah yang paling aku benci."

"Siapa selanjutnya?"

"Pemuda yang bertakwa yang memberikan dirinya mengabdi kepada Allah SWT."

"lalu siapa lagi?"

"Orang Aliim dan wara' (Loyal)"

" Lalu siapa lagi?"

"Orangyang selalu bersuci."

"Siapa lagi?"

"Seorang fakir yang sabar dan tak pernah mengeluhkan kesulitannnya kepda orang lain."

"apa tanda kesabarannya?"

" Wahai Muhammad, jika ia tidak mengeluhkan kesulitannya kepada orang lain selama 3 hari, Allah akan memberi pahala orang - orang yang sabar."

"Selanjutnya apa?"

"Orang kaya yang bersyukur."

"apa tanda kesyukurannya ?"

"Ia mengambil kekayaannya dari tempatnya, dan mengeluarkannya juga dari tempatnya ."

"Orang seperti apa Abu Bakar menurutmu?"

"Ia tidak pernah menurutiku di masa jahiliyah, apalagi dalam Islam."

"Umar bin Khattab?"

"Demi Allah setiap berjumpa dengannya aku pasti kabur. "

"Usman bin Affan?"

"Aku malu kepada orang yang malaikat pun malu kepadanya ."

"Ali bin Abi Thalib?"

" Aku berharap darinya agar kepalaku selamat, dan berharap ia melepaskanku dan aku melepaskannya. tetapi ia tak akan mau melakukan itu." (Ali bin Abi Thalib selau berdzikir terhadap Allah SWT)
Amalan Yang Dapat Menyakiti Iblis 
"Apa yang kau rasakan jika melihat seseorang dari umatku yang hendak shalat?"

"aku merasa panas dingin dan gemetar. "

" Kenapa?"

"Sebab, setiap seorang hamba bersujud 1x kepada Allah, Allah mengangkatnya 1 derajat."

"Jika seorang umatku berpuasa?"

"Tubuhku terasa terikat hingga ia berbuka ."

" Jika ia berhaji?"

" Aku seperti orang gila. "

"Jika ia membaca al-Quran?"

"Aku merasa meleleh laksana timah diatas api."

" Jika ia bersedekah?"

"Itu sama saja orang tersebut membelah tubuhku dengan gergaji."

"mengapa bisa begitu? "

"sebab dalam sedekah ada 4 keuntungan baginya. yaitu keberkahan dalam hartanya, hidupnya disukai, sedekah itu kelak akan menjadi hijab antara dirinya dengan api neraka dan segala macam musibah akan terhalau dari dirinya."

" apa yang dapat mematahkan pinggangmu?"

"suara kuda perang di jalan Allah."

"Apa yang dapat melelehkan tubuhmu?"

"taubat orang yang bertaubat."

" apa yang dapat membakar hatimu?"

" istighfar di waktu siang dan malam."

"Apa yang dapat mencoreng wajahmu?"

"sedekah yang diam - diam. "

"Apa yang dapat menusuk matamu?"

"Shalat fajar."

"Apa yang dapat memukul kepalamu? "

"Shalat berjamaah ."

"Apa yang paling mengganggumu?"

"Majelis para ulama."

" bagaimana cara makanmu?"

"dengan tangan kiri dan jariku."

"dimanakah kau menaungi anak - anakmu di musim panas?"

"di bawah kuku manusia."

Manusia Yang Menjadi Teman Iblis
Nabi lalu bertanya : "Siapa temanmu wahai Iblis?"

"Pemakan riba."

"Siapa sahabatmu?"

"Pezina."

"Siapa teman tidurmu?"

"Pemabuk.."

"Siapa tamumu? "

"Pencuri."

"Siapa utusanmu?"

"Tukang sihir."

"Apa yang membuatmu gembira?"

"Bersumpah dengan cerai."

" Siapa kekasihmu? "

" Orangyang meninggalkan shalat jumaat"

"Siapa manusia yang paling membahagiakanmu? "

"orang yang meninggalkan shalatnya dengan sengaja."

IblisTidak Berdaya Di hadapan Orang Yang Ikhlas
Rasulullah SAW lalu bersabda : "Segala puji bagi Allah yang telah membahagiakan umatku dan menyengsarakanmu."

Iblis segera menimpali:" tidak , tidak... tak akan ada kebahagiaan selama aku hidup hingga hari akhir..
Bagaimana kau bisa berbahagia dengan umatmu, sementara aku bisa masuk ke dalam aliran darah mereka dan mereka tak bisa melihatku.
Demi yang menciptakan diriku dan memberikan ku kesempatan hingga hari akhir, aku akan menyesatkan mereka semua.
Baik yang bodoh, atau yang pintar, yang bisa membaca dan tidak bisa membaca, yang durjana dan yang shaleh, kecuali hamba Allah yang ikhlas."

"Siapa orang yang ikhlas menurutmu ?"

"Tidakkah kau tahu wahai Muhammad, bahwa barang siapa yang menyukai emas dan perak, ia bukan orang yang ikhlas. Jika kau lihat seseorang yang tidak menyukai dinar dan dirham, tidak suka pujian dan sanjungan, aku bisa pastikan bahwa ia orang yang ikhlas, maka aku meninggalkannya. Selama seorang hamba masih menyukai harta dan sanjungan dan hatinya selalu terikat dengan kesenangan dunia, ia sangat patuh padaku."
Iblis Dibantu oleh 70.000 anak - anaknya
Tahukah kamu Muhammad, bahwa aku mempunyai 70.000 anak. Dan setiap anak memiliki 70.000 syaithan.

Sebagian ada yang aku tugaskan untuk mengganggu ulama. Sebagian untuk menggangu anak - anak muda, sebagian untuk menganggu orang - orang tua, sebagian untuk menggangu wanta - wanita tua, sebagian anak -anakku juga aku tugaskan kepada para Zahid.

Aku punya anak ynag suka mengencingi telinga manusia sehingga ia tidur pada shalat berjamaah. tanpanya, manusia tidak akan mengantuk pada waktu shalat berjamaah.

aku punya anak yang suka menaburkan sesuatu di mata orang yang sedang mendengarkan ceramah ulama hingga mereka tertidur dan pahalanya terhapus.

Aku punya anak yang senang berada di lidah manusia, jika seseorang melakukan kebajikan lalu ia beberkan kepada manusia, maka 99% pahalanya akan terhapus.

Pada setiap seorang wanita yang berjalan, anakku dan syaithan duduk di pinggul dan pahanya, lalu menghiasinya agar setiap orang memandanginya.

Syaithan juga berkata,"keluarkan tanganmu", lalu ia mengeluarkan tangannya lalu syaithan pun menghiasi kukunya.

mereka, anak - anakku seleu meyusup dan berubah ari satu kondisi ke kondisi lainnya, dari satu pintu ke pintu yang lainnya untuk menggoda manusia hingga mereka terhempas dari keikhlasan mereka.

Akhirnya mereka menyembah Allah tanpa ikhlas, namun mereka tidak merasa.

Tahukah kamu, Muhammad? bahwa ada rahib yang telah beribadat kepada Allah selama 70 tahun. Setiap orang sakit yang didoakan olehnya, sembuh seketika. Aku terus menggodanya hingga ia berzina, membunuh dan kufur.
 
Cara Iblis Menggoda

Tahukah kau Muhammad, dusta berasal dari diriku?

Akulah mahluk pertama yang berdusta.

Pendusta adalah sahabatku. barangsiapa bersumpah dengan berdusta, ia kekasihku.

Tahukah kau Muhammad?

Aku bersumpah kepada Adam dan Hawa dengan nama Allah bahwa aku benar - benar menasihatinya.

Sumpah dusta adalah kegemaranku.

Ghibah(gosip) dan Namimah(Adu domba) kesenanganku.

Kesaksian palsu kegembiraanku.

Orang yang bersumpah untuk menceraikan istrinya ia berada di pinggir dosa walau hanya sekali dan walaupun ia benar. sebab barang siapa membiasakan dengan kata - kata cerai, isterinya menjadi haram baginya. Kemudian ia akan beranak cucu hingga hari kiamat. jadi semua anak - anak zina dan ia masuk neraka hnaya karena satu kalimat, CERAI.

Wahai Muhammad, umatmu ada yang suka mengulur ulur shalat. Setiap ia hendak berdiri untuk shalat, aku bisikan padanya waktu masih lama, kamu masih sibuk, lalu ia manundanya hingga ia melaksanakan shalat di luar waktu, maka shalat itu dipukulkannya kemukanya.

Jika ia berhasil mengalahkanku, aku biarkan ia shalat. Namun aku bisikkan ke telinganya 'lihat kiri dan kananmu', iapun menoleh. pada saat iatu aku usap dengan tanganku dan kucium keningnya serta aku katakan 'shalatmu tidak sah'

Bukankah kamu tahu Muhammad, orang yang banyak menoleh dalam shalatnya akan dipukul.

Jika ia shalat sendirian, aku suruh dia untuk bergegas. ia pun shalat seperti ayam yang mematuk beras.

jika ia berhasil mengalahkanku dan ia shalat berjamaah, aku ikat lehernya dengan tali, hingga ia mengangkat kepalanya sebelum imam, atau meletakkannya sebelum imam.

Kamu tahu bahwa melakukan itu batal shalatnya dan wajahnya akan dirubah menjadi wajah keledai.

Jika ia berhasil mengalahkanku, aku tiup hidungnya hingga ia menguap dalam shalat. Jika ia tidak menutup mulutnya ketika mnguap, syaithan akan masuk ke dalam dirinya, dan membuatnya menjadi bertambah serakah dan gila dunia.

Dan iapun semakin taat padaku.

Kebahagiaan apa untukmu, sedanga aku memerintahkan orang miskin agar meninggalkan shalat. aku katakan padaknya, 'kamu tidak wajib shalat, shalat hanya wajib untuk orang yang berkecukupan dan sehat. orang sakit dan miskin tidak, jika kehidupanmu telah berubah baru kau shalat.'

Ia pun mati dalam kekafiran. Jika ia mati sambil meninggalkan shalat maka Allah akan menemuinya dalam kemurkaan.

Wahai Muhammad, jika aku berdusta Allah akan menjadikanku debu.

Wahai Muhammad, apakah kau akan bergembira dengan umatmu padahal aku mengeluarkan seperenam mereka dari islam?"
 
 
 
10 Permintaan Iblis kepada Allah SWT

"Berapa yang kau pinta dari Tuhanmu?"

"10 macam"

"apa saja?"

"aku minta agar Allah membiarkanku berbagi dalam harta dan anak manusia, Allah mengizinkan. Allah berfirman, "berbagilah dengan manusia dalam harta dan anak. dan janjikanlah mereka, tidaklah janji setan kecuali tipuan." (QS Al-Isra :64)

Harta yang tidak dizakatkan, aku makan darinya. akujuga makan dari makanan haram dan yang bercampur dengan riba, aku juga makan dari makanan yang tidak dibacakan nama Allah. 

Aku minta agar Allah membiarkanku ikut bersama dengan orang yang berhubungan dengan istrinya tanpa berlindung dengan Allah, maka setan ikut bersamanya dan anak yang dilahirkan akan sangat patuh kepada syaithan.

aku minta agar bisa ikut bersama dengan orang yang menaiki kendaraan bukan untuk tujuan yang halal.

aku minta agar Allah menjadikan kamar mandi sebagai rumahku.

aku minta agar Allah menjadikan pasar sebagai masjidku.

Aku minta agar Allah menjadikan syair sebagai Quranku.

Aku minta agar Allah menjadikan pemabuk sebagai teman tidurku.

Aku minta agar Allah memberikanku saudara , maka Ia jadikan orang yang membelanjakan hartanya untuk maksiat sebagai saudaraku.

Allah berfirman, "Orang - orang boros adalah saudara - saudara syaithan. " (QS Al-Isra : 27)

Wahai Muhammad, aku minta agar Allah membuatku bisa melihat manusia sementara mereka tidak bisa melihatku.

dan aku minta agar Allah memberiku kemampuan untuk mengalir dalam aliran darah manusia.

Allah menjawab, "silahkan", aku bangga dengan hal itu hingga hari kiamat. sebagian besar manusia bersamaku di hari kiamat.

Iblis berkata : "wahai muhammad, aku tak bisa menyesatkan orang sedikitpun, aku hanya bisa membisikan dan menggoda."

jika aku bisa menyesatkan, tak akan tersisa seorangpun.

sebagaimana dirimu, kamu tidak bisa memberi hidayah sedikitpun, engkau hanya rasul yang menyampaikan amanah.

jika kau bisa memberi hidayah, tak akan ada seorang kafir pun di muka bumi ini.

kau hanya bisa menjadi penyebab untuk orang yang telah ditentukan sengsara.

Orang yang bahagia adalah orang yang telah ditulis bahagia sejak di perut ibunya. dan orang yang sengsara adalah orang yang telah ditulis sengsara semenjak dalam kandungan ibunya.

Rasulullah SAW lalu membaca ayat :"mereka akan terus berselisih kecuali orang yang dirahmati oleh Allah SWT " (QS Hud :118 - 119)
juga membaca, " Sesungguhnya ketentuan Allah pasti berlaku" (QS Al-Ahzab : 38)

Iblis lalu berkata: " wahai Rasul Allah takdir telah ditentukan dan pena takdir telah kering. Maha Suci Allah yang menjadikanmu pemimpin para nabi dan rasul, pemimpin pendudk surga, dan yang telah menjadikan aku pemimpin mahluk - mahluk celaka dan pemimpin penduduk neraka. aku si celaka yang terusir, ini akhir yang ingin aku sampaikan kepadamu. dan aku tak berbohong."

Sabtu, 22 November 2008

Zikir

Sirr Al Asrar syech "Abdul Qadir jailani"

Allah Yang Maha Tinggi menunjukkan jalan kepada para pencari supaya mengingati-Nya:

"Dan hendaklah kamu sebut Dia sebagaimana Dia pimpin kamu. (Surah Baqaraah, ayat 198).

Ini bermakna Pencipta kamu telah membawa kamu ke peringkat kesedaran dan keyakinan yang tertentu dan kamu hanya boleh mengingati-Nya menurut kadar keupayaan tersebut. Nabi s.a.w bersabda, "Ucapan zikir yang paling baik adalah yang aku dan sekalian nabi-nabi bawa, itulah kalimah "La ilaha illa Llah".

Terdapat berbagai-bagai peringkat zikir dan masing-masing ada cara yang berlainan. Ada yang diucap dengan lidah secara kuat dan ada pula yang diucapkan secara senyap, dari lubuk hati. Pada peringkat permulaan seseorang perlu menyebutkan ucapan zikirnya dengan lidahnya secara berbunyi. Kemudian peringkat demi peringkat zikir mengalir ke dalam diri, turun kepada hati, naik kepada roh dan seterusnya pergi semakin jauh iaitu kepada bahagian rahsia-rahsia, pergi lagi kepada yang lebih jauh iaitu bahagian yang tersembunyi sehinggalah kepada yang paling tersembunyi daripada yang tersembunyi. Sejauh mana zikir masuk ke dalam, peringkat yang dicapainya, bergantung kepada sejauh mana Allah dengan kemurahan-Nya membimbing seseorang.

Zikir yang diucapkan dengan perkataan menjadi kenyataan bahawa hati tidak lupa kepada Allah. Zikir secara senyap di dalam hati adalah pergerakan perasaan. Zikir hati adalah dengan cara merasakan di dalam hati tentang kenyataan tentang keperkasaan dan keelokan Allah. Zikir adalah melalui pancaran cahaya suci yang dipancarkan oleh keperkasaan dan keelokan Allah. Zikir pada tahap rahsia ialah melalui keghairahan (zauk) yang diterima daripada pemerhatian rahsia suci itu. Zikir pada bahagian tersembunyi membawa seseorang kepada:
"Di tempat duduk yang hak, di sisi Raja Agung yang sangat berkuasa". (Surah Qamar, ayat 55).

Zikir peringkat terakhir yang dipanggil khafi al-khafi - yang paling tersembunyi daripada yang tersembunyi - membawa seseorang kepada suasana fana diri sendiri dan penyatuan dengana yang hak. Dalam kenyataannya tiada sesiapa kecuali Allah yang mengetahui keadaan orang yang telah masuk ke dalam alam yang mengandungi semua pengetahuan, kesudahan kepada semua dan segala perkara.
"Dia mengetahui rahsia dan yang lebih tersembunyi". (Surah Ta Ha, ayat 7).

Bila seseorang telah melepasi tahap zikir-zikir tersebut suasana jiwa yang berlainan seolah-olah roh lain lahir dalam diri seseorang. Roh ini lebih tulen dan seni daripada roh-roh yang lain. Ia adalah bayi kepada hati, bayi kepada hakikat. Ketika dalam bentuk benih bayi ini mengajak dan menarik orang lain untuk mencari dan menemui yang hak. Setelah ia lahir bayi ini menggesa orang lain supaya mendapatkaan Zat Allah Yang Maha Tinggi. Roh baharu ini yang dinamakan bayi kepada hati dan juga benih serta keupayaannya tidak terdapat pada semua orang. Ia hanya terdapat pada orang mukmin yang tulen.
"Dia jualah yang tinggi darjat-Nya, yang memiliki arasy. Dia kirim roh dari perintah-Nya kepada sesiapa yang Dia kehendaki:. (Surah Mukmin, ayat 15).

Roh khusus ini dihantar daripada makam Yang Maha Perkasa dan diletakkan di dalam alam maya yang nyata di mana sifat-sifat Pencipta menyata pada penciptaan, tetapi roh ini adalah kepunyaan alam yang hak. Ia tidak berminat dan tidak memperdulikan apa sahaja melainkan Zat Allah. Nabi s.a.w bersabda, "Dunia ini tidak disukai dan tidak dihajati oleh orang yang inginkan akhirat. Akhirat pula tidak dihajati oleh orang yang inginkan dunia, dan ia tidak akan diberi kepada mereka. Tetapi bagi roh yang mencari Zat Allah dunia dan akhirat tidak menarik perhatiannya". Roh untuk yang hak. Orang yang memilikinya akan mencari, menemui dan bersama Tuhannya.

Apa sahaja yang kamu buat di sini zahir kamu mestilah menurut jalan yang lurus. Ia hanya mungkin dengan mengikuti dan mematuhi serta memelihara peraturan dan hukum agama. Untuk berbuat demikian seseorang haruslah menyedari, mengingati Allah malam dan siang, zahir dan batin, berterusan. Bagi mereka yang menyaksikan yang hak mengingati Allah adalah wajib sebagaimana perintah-Nya:
"Maka hendaklah kamu ingat kepada Allah sambil berdiri dan sambil duduk dan sambil (berbaring) atas rusuk-rusuk kamu". (Surah Nisaa', ayat 103).

"Yang mengingati Allah sambil berdiri dan sambil duduk dan sambil berbaring dan memikirkan tentang kejadian langit-langit dan bumi (sambil berkata), ‘Wahai Tuhan kami, Engkau tidak jadikan (semua) ini dengan sia-sia. Maha Suci Engkau'". (Surah Imraan, ayat 191).

Wujud Allah

Ketahuilah bahwa “Wujud Allah” hanyalah persoalan badihi (yang tidak perlu pemikiran) …, maka sepatutnya persoalan ini jangan dibicarakan apalagi bagi orang yang beriman, tolaklah persoalan isbat itu secara baik maupun secara kasar.
Persoalan “Wujud Allah” adalah persoalan yang dapat diterima dengan baik, tapi tidak dapat diletakkan di tengah para ahli agama demi dibahas, karena ia merupakan fitriyah (naluriah).
Setiap orang yang berupaya meletakkan “Wujud Allah” di atas meja pembahasan, tak lain bahwa orang itu dalam imannya kemasukan unsur buruk, dan dalam agamanya terdapat penyimpangan.
Allah sekali-kali tidak bersembunyi hingga membutuhkan untuk ditetapkan oleh manusia ditentang wujudNya, Maha Tinggi Allah dari sangkaan yang demikian dengan ketinggian yang Maha Agung.
Agama Islam tidaklah datang dengan mengisbatkan wujudNya, tapi kedatangannya membawa tauhid (mengesakan Allah yang Maha Tunggal).
Kalau anda meneliti isi al-Qur’an atau membolak-balik at-Taurat dalam bentuk yang sekarang ini atau al-Injil sekalipun, maka takkan anda jumpai sebaris permasalahan tentang wujud Allah. Engkau tidak akan menjumpai masalah wujud Allah itu suatu perantauan yang kedudukannya menjadi tujuan dari antara tujuan-tujuan yang bersifat agamawi atau yang menjadi sasaran, atau yang menguasai tempat bahwa itu adalah maksud yang dikandung dalam risalah samawiyah.
Al-Qur’an al-Karim menuturkan dengan jelas tentang wujud Allah, meskipun di sisi para ahli aqidah dianggap sesat dan kurang mencapai sasarannya, Allah berfirman :
“Dan jika engkau ajukan pertanyaan pada mereka “Siapa yang menciptakan langit dan bumi?” tentu mereka menjawab “ALLAH”. … (Az-Zumar 38)
Mereka mengatakan bahwa yang Maha Pencipta itu adalah Allah, para musrikpun demikian pula jawabannya, atau mereka yang menyimpang dari kebenaran sekalipun. Mereka semua searah dalam keimanan kepada Allah SWT. Dan sekali-kali tidaklah agama-agama itu telah turun untuk menetapkan wujud Allah, dan hanyalah turun demi memperbaiki i’tiqad-kepercayaan kepada Allah SWT. Atau pun untuk membenarkan lorong ‘Tauhid” (meng-Esakan Allah). 
Adapun ayat-ayat itu yang banyak bilangannya, orang-orang menduga kalau ayat-ayat yang diturunkan itu untuk mengisbatkan wujud, hal yang demikian tidak dapat dibenarkan sama sekali.
Ayat-ayat itu memberi keterangan tentang ‘Azhomah (kebesaran) Allah, JalalNya (KeagunganNya), Kibriya’Nya (Maha kebesaranNya, HaimanahNya (Perhatian & PenjagaanNya) yang dalam kesempurnaanNya atas alam semesta. Baik yang besar maupun yang (kecil) renik, tak satu pun yang luput dari HimahNya dan tiada yang keluar dari SulthonNya (KekuasaanNya) apa yang lembut maupun yang besar.
Ayat-ayat Al-Qur’an telah datang dengan bentuk yang sekarang ini yang hendak menuntut insan kepada penyerahan wajahnya demi untuk Allah. Penyerahan yang bersifat ke-Islaman yang sempurna di mana insan tidak menerima maupun menolak, melainkan dengan namaNya juga yang Maha Suci. Tiada sesuatu yang mendatangi maupun yang meninggalkan kecuali di dalam lorongNya jua.
Falsafah Yunani adalah falsafah keberhalaan, hasil dari perolehan akal dan bukannya dari wahyu samawi, dan segala yang bukan dari wahyu yang berada di balik alam tabi’ah (alam dunia ini) adalah alam aqidah (kepercayaan) dan di dalam alam itulah bersarangnya pemikiran keberhalaan, itulah buah pemikiran yang tidak dapat dibenarkan dalam wujud ini, karena alam aqidah, alam kepercayaan itu khusus diperuntukkan bagi Allah yang olehnya telah diterangkan melalui lisan para RosulNya.
Setiap ikut campurnya insan di alam dunia ini adalah suatu hal yang tidak dapat dibenarkan dan itu merupakan pelanggaran masuk dalam lapangan yang diharamkan dan disucikan; Dapat dimasuki hanya dengan cara bersujud dengan khusyu’ dan khudu’ (tunduk merendah) al-musallim (penuh penyerahan diri) terhadap yang dibawa oleh wahyu ilahy.
Buah Falsafah Yunani yang berkaitan dengan aqidah adalah merupakan suatu hasil falsafah keberhalaan, dengan dalih apapun tetap merupakan hasil pemikiran keberhalaan meskipun falsafah itu menetapkan wujud Allah, tetpi landasan mabda’ (pendirian)-nya adalah mempertuhankan akal, maka tidaklah ada bedanya bagi menetapkan maupun mengingkari wujud Allah.
Falsafah Yunani ketika menghasikan buah pemikiran yang menetapkan wujud Allah secara aqli, buah pemikiran tersebut tidak membawa faedah dan guna, dan tiada nilai bagi yang diisbatkan. Baik penetapan adanya maupun ketiadaan (adam) wujudNya adalah sama, karena yang mengisbatkan adalah akal, maka tidak mustahil kalau akal itu pula mengingkari wujudNya.
Jika Anda sudah merenungkan pendapat Abul Hasan di atas, maka tidak seharusnya bertepuk dan bersorak terhadap apa yang selama ini dianggap keunggulan berfikir baik di timur maupun di barat yang sudah berpayah-payah dengan upayanya yang mengisbatkan wujud Allah.
Kami tidak hendak berteguh pada aqidah hasil pemikiran manusia walau magaimanapun keunggulan dan kecemerlangannya. Diwajibkan pada setiap muslim jangan hendaknya memberi penghargaan dan penilaian dengan penilaian apapun terhadap keberhasilan pemikiran dalam pengetahuan di balik alam semesta yang nyata ini, yaitu alam qaib yang tiada fikiran maupun mengurai.
Sama saja halnya penyimpangan atau penetapan, pertentangan atau persesuaian. Bagi seorang mukmin dalam kepercayaannya beragama semata-mata demi untuk Allah sendiri, dan cukuplah dengan Allah yang membuat I’tiqad, cukup dengan Allah sebagai penganugrahan petunjuk, dan cukup dengan Allah sebagai pembimbing kebenaran yang hakiki.
Barang siapa yang teguh berpegang kepada Allah, niscaya dicukupkan olehNya :
“Dan barangsiapa yang teguh berpegang kepada Allah ditunjuki jalan yang lurus”. (Al-Imran 101) 
Kepada umat Yunani dapat diterima alasan sebagai uzur, karena di negerinya tidak terdapat agama yang diturunkan dari langit yang dapat dijadikan wadah guna memperoleh petunjuk dan bimbingan. Hal yang demikian tiada berbeda dengan masa jahiliyah di semenanjung jazirah Arab, yang mana mereka melindungkan dirinya pada falsafah yunani, pada akal budinya, dan akal budi itu pula yang menetapkan dan yang mengingkari, dengan demikian sesatlah ia dan menyesatkan.
Maka kemudian datanglah agama Nasrani untuk membenarkan apa yang digariskan oleh falsafah, lalu mereka berupaya untuk memisahkan pemikiran ketuhanan dengan keberhalaan yang mencemarkan, maka berhentilah pembahasaan tentang wujud Allah dan arah angina meniup ke agama Nasrani bagaikan kuman jahat yang merayap untuk menghancurkan tubuh kebenaran hingga binasa.
Kemudian datanglah agama Allah Islam untuk membersihkan aqidah dengan mensucikan iman secara sempurna serta memperkenalkan nama Islam untuk memaklumkan perang terhadap campur tangan manuasia dalam agama Allah yang di bawa oleh RosulNya.
Islam tak lain adalah penyerahan diri secara mutlak demi untuk Allah SWT. Suasana penyerahan yang demikian berlangsung secara terus menerus bersama Allah hingga memperoleh ridhoNya.
Suasana dan keadaan demikian berlangsung terus bersama Allah atas yang disukai olehNya. Itulah al-Islam, itulah agama yang tiada agama selainnya, Allah dalam hal ini berfirman dengan ketegasan yang memutuskan :
“Sungguh, agama disisi Allah ialah Islam” 
Menyusul firman Allah memberi keputusan bagi siapa yang masih ragu :
“Dan barang siapa mencari yang selain Islam sebagai agama, tiadalah itu akan diterima daripadaNya”. 
Jika seseorang tidak mau menyerahkan dirinya kepada Allah menurut ketentuan wahyu dengan penyerahan mutlak, maka terangkah ia menghendaki – baik sedikin maupun banyak – suatu penyimpangan kepada selain Islam sebagai agama yang dianutnya.
DR. Abdul Halim Mahmoud, “Abul Hasan Asy-Syadzily Kehidupan Do’a & Hizib-hizibnya

TAHLIL

Sebagai orang NU kita pasti akrab dengan yang namanya tahlil, tahlil adalah kumpulan doa – doa yang di susun oleh para ulama. Biasanya tahlil di baca pada malam jum’at, bersama – sama dalam satu majlis. Kata orang tua, salah satu fungsi dari tahlil adalah mengirim doa pada orang yang sudah mati.

Tradisi tahlilan masih sangat kental di daerah pedesaan, tapi ketika kita menginjak daerah perkotaan tradisi ini bisa di bilang tidak ada. Mungkin karena banyaknya aliran islam yang berada di kota, bercampur jadi satu sehingga tradisi tahlilan hilang dari kota. Kita sebagai generasi muda NU yang datang dari desa ke kota ini untuk menuntut ilmu, harus melestarikan tradisi ini. Dari kita pasti banyak yang berasal dari Pondok Pesantren, sudah menjadi tugas kita untuk melestarikan tradisi ini.

Bila anda tergugah untuk melestarikan tradisi ini, silahkan download di sini. Dan di sini sebagai hujah kita bila ada yang mengatakan tahlil itu bid’ah.

Amalkan dan kirimkan do’a pada ahli kubur, maka anda pasti akan mendapat kiriman doa ketika anda sudah meninggal. Pepatah lama “siapa memberi pasti suatu saat akan menerima”. Semoga bermanfaat bagi kita semua.

Dengan cinta pada Rosullulloh kita dikumpulkan. Dengan cinta pada Rosullulloh kita berada disatu majlis sholawat. Semoga dengan lantaran cinta pada Rosullulloh kita di pertemukan dengan jodoh kita masing – masing.

Jumat, 14 November 2008

Maulid Tanda Kegembiraan Umat


Ketika hampir tiba satnya kelahiran insan tercinta ini, gema ucapan selamat datang yang hangat berkumandang dilangit dan dibumi. Hujan kemurahan Illahi atas penghuni alam atas lebatnya.

Lidah malaikat bergemuruh mengumumkan kabar gembira kuasa Allah menyingkap rahasia tabir tersembunyi, membuat cahaya Nur-Nya terbit sempurna dialam nyata.

"CAHAYA MENGUNGGULI SEGENAP CAHAYA"

Ketetapan-Nya pun terlaksana atas orang pilihan yang ni'mat-Nya disempurnakan bagi mereka, yang menunggu detik-detik kelahiranya, sebagai penghibur pribadinya yang beruntung, dan ikut bergembira mereguk ni'mat berlimpah ini.

Maka hadirlah dengan taufik Allah, As-Sayyidah Maryam dan As-Sayyidah Asiah, bersama sejumlah bidadari dari surga yang beroleh kemuliaan agung yang di bagi-bagikan oleh Allah atas mereka yang dikehendaki.

Dan tibalah saat yang telah di atur Allah bagi kelahiran (Maulud) ini. Maka menyingsinglah fajar keutamaan nan cerah benderang menjulang tingi ......

Dan lahirlah insan terpuji dan terpuji tunduk khusyu' dihadapan Allah, dengan penghormatan tulus dan sembah sujud.

demikianlah syair yang ditujukan atas peristiwa di detik-detik kelahiran Nabi SAW yang digubah oleh Habib Ali bin Muhammad Al-Habsyi

Imam Nawawi Al-Banteny Al-Jawy didalam kitab yang berjudul "Mandaarij" menyatakan : "Bahwa orang yang mementingkan aktif didalam peringatan maulid Nabi Muhammad SAW itu adalah dari pada sebesar-besarnya ibadah yang diisi pembacaan Alqur'an, bersedekah, dan menerangkan sejarah kelahiran Nabi SAW"

من عظم مولدى كنت شفيعا له يوم القيامة ومن انفق درهما في مولدى فكآنما انفق جبلا من الذهب في سبيل الله

" Barang siapa yang membesarkan maulidku akan aku tolong baginya di hari kiamat dan barang siapa yang membelanjakan satu dirham buat peringatan maulidku seolah-olah membelanjakan satu gunung emas untuk sabilillah".

Sayyidina Abu Bakar As-Shiddiq RA. berkata : "Barang siapa yang membesarkan maulid Nabi Muhammad SAW maka aku sahabatnya dihari kiamat".

Sayyidina Umar bin Khattab RA. berkata : "Barang siapa yang membesarkan maulid Nabi Muhammad SAW sesungguhnya orang itu menghidupkan agama islam".

Sayyidina Ustman bin Affan RA berkata : "Barang siapa yang membelanjakan uang satu dirham buat maulid Bani Muhammad SAW maka sesungguhnya orang tersbut seperti hadir diperang badar dan hunaian".

Sayyidina Ali bin Abi Tholib KWH. berkata : "Barang siapa yang membesarkan maulid Nabi Muhammad SAW maka apabila mati masuk sorga".

Imam Syafi'i r.h.m berkata : "siapa yang mengumpulkan saudaranya ditempat maulid Nabi Muhammad SAW lalu menyediakan makanan serta berbuat baik didalamnyamaka orang tersebut di hari kiamat dibangkitkan bersama Shiddiqin, Syuhada dah Sholihin dan berada di surga An-Na'im. namu apa pengertian maulid itu?".

Maulid secara bahasa berarti adalah hari kelahiran adapun maulid yang biasa kita kenal adalah suatu perayaan/peringatan hari kelahiran Nabi Muhammad SAW yang diselenggarakan secara berjama'ah dibacakan ayat-ayat Alqur'an dan riwayat hidup kekasih Allah Nabi Muhammad SAW serta sholawat dan puji-pujian kepada beliau SAW, dengan maksud mengagungkan martabat nabi Muhammad SAW dan memperlihatkan kegembiraan kaum muslimin menyambut kelahiran beliau SAW.

Assayid Al-Hafizd Al-Musnid Prof.Dr. Muhammad bin Alwy Al-Maliky Al-Hasany mufti mekkah mengutarakan ja'iznya/bolehnya perayaan atau peringatan maulid Nabi SAW didalam kitabnya yang berjudul 'Mafahim Yajibu An Tusahhah", yang kita sebutkan diantaranya :
  1. Maulid nabi memantulkan kegembiraan kaum muslim menyambut junjungan mereka, Nabi Muhammad SAW bahkan orang kafir pun boleh beroleh manfaat dari sikapnya yang menyambut gembira kelahiran beliau seperti Abu Lahab, misalnya. sebuah hadis didalam shohih bhukhori menerangkan, bahwa tiap hari senin Abu Lahab diringankan adzabnya, karena memerdekakan budak perempuanya, tsuwaibah, sebagai tanda kegembiraanya menyambut kelahiran putera saudarnya. 'Abdullah bin Abdulmutholib, yaitu Nabi Muhammad SAW, jadi jika orang kafir saja memperoleh manfaat dari kegembiraan menyambut kelahiran Nabi Muhammad SAW apalagi orang yang beriman.
  2. Rosulullah SAW sendiri menghormati hari kelahiran beliau, dan bersyukur kepada Allah SWT atas karunia ni'matnya yang besar itu. Beliau dilahirkan dialam wujud sebagai hamba Allah yang paling mulia dan rahmat bagi seluruh wujud. Cara beliau menghormati hari kelahiranya ialah dengan berpuasa. Sebuah Hadist dari Abu Qotadah menuturkan, bahwa ketika Rosulullah SAW ditanya oleh beberapa sahabat mengenai puasa beliau tiap hari senin, beliau menjawab: "pada hari itu aku dilahirkan dan pada hari itu juga Allah menurunkan wahyu kepadaku" (diriwayatkan oleh Muslim didalam Shohihnya_nya)
Puasa yang beliau lakukan itu merupakan cara beliau memperingati hari mauidnya sendiri. Memang tidak berupa perayaan, tetapi makna dan tujuanya adalah sama, yaitu peringatan. Peringatan dapat dilakukan dengan car berpuasa, dengan memberi makan kepada fihak yang membutuhkan, dengan berkumpul untuk berdzikir dan bersholawat, atau dengan menguraikan keagungan perilaku beliau sebagai manusia termulia.

3. Pernyataan senang dan gembira menyambut kelahiran Nabi Muhammad SAW merupakan tuntunan Al-Qur'an. Allah berfirman :

قل بفضل الله وبرحمته فبذالك فاليفرحوا

" Katakanlah : dengan karunia Allah dan rahmat-Nya, hendaklah (dengan itu) meraka bergembira" (S.Yunus).

Allah SWT memerintahkan kita bergembira datas rahmat-Nya, dan Nabi Muhammad SAW jelas merupakan rahmat terbesar bagi kita dan alam semesta :

وما ارسالناك الا رحمة للعالمين

"Dan kami tidak mengutusmu kecuali sebagai rahmat bagi alam semesta" . (QS. Al-Anbya : 107)

4. Meuliakan Rosululloh SAW adalah ketentuan syari'at yang wajib dipenuhi. Memperingati ulang tahun kelahiran beliau dengan memperlihatkan kegembiraan, menyelenggarakan walimah, mengumpulkan jama'ah untuk berdzikir mengingat beliau, menyantuni kaum fakir miskin dan amal-amal kebajikan lainya adalah bagian dari tata cara kita menghormati dan memuliakan beliau. itu semua menunjukan pula betapa besar kegembiraan dan perasaan syukur kita kepada Allah atas hidayah yang dilimpahkan kepada kita melalui seorang Nabi dan Rosul pilihan-Nya.

5. Perayaan atau peringatan maulid Nabi dipandang baik oleh para ulama dan kaum muslimin di semua negeri, dan diadakan oleh mereka. Menurut Kaidah hukum syara' kegiatan demikian itu adalah Mathlub Syar'an (menjadi tuntunan syara').
hadis mauquf dari ibnu mas'ud RA menegaskan : " apa yang dipandang baik oleh kaum muslimin, disisi Allah itu adalah baik, dan apa yang dipandang buruk oleh kaum muslimin, disisi Allah itu adalah buruk " (hadis dikeluarkan oleh imam Ahmad).


BEBERAPA PANDANGAN PARA ULAMA MENGENAI MAULID.


• Telah berkata Sulthanul-'Arifin Jalaluddin as-Sayuthi dalam kitabnya berjudul "al-Wasaail fi syarhisy Syamaail":- "Tidak ada sebuah rumah atau masjid atau tempat yang dibacakan padanya Mawlidin Nabi s.a.w. melainkan akan dikitari/dikelilingi/diselubungi tempat itu oleh para malaikat akan ahli yang hadir di tempat tersebut serta dirantai mereka oleh Allah dengan rahmat. Para malaikat yang diselubungi/diliputi/dikalungi cahaya yaitu Jibril, Mikail, Israfil, Qarbail, 'Aynail, ash-Shaafun, al-Haafun dan al-Karubiyyun, maka bahwasanya mereka berdoa bagi siapa-siapa yang menjadi sebab untuk pembacaan Mawlidin Nabi s.a.w. "


Imam as-Sayuthi berkata: "Tidak ada seseorang Islam yang diperbacakan dalam rumahnya akan Mawlidin Nabi s.a.w. melainkan diangkat Allah kemarau, wabah, kebakaran, malapetaka, bala bencana, kesengsaraan, permusuhan, hasad dengki, kejahatan 'ain (sihir pandangan) dan kecurian daripada ahli rumah tersebut, maka apabila dia mati, Allah akan mempermudahkan atasnya menjawab soal Munkar dan Nakir dan adalah dia ditempatkan pada kedudukan as-Shidq di sisi Allah Raja yang Maha Berkuasa."


Mungkin ada yang bertanya kenapa ada orang baca mawlid tetapi masih menerima malapetaka dan bencana. Apa mau dikata, bahkan para Nabi pun mendapat musibah duniawi sebagai ujian daripada Allah s.w.t., karena semuanya berlaku atas kehendak Allah semata-mata. namun musibah duniawi adalah ringan dibanding musibah berbentuk maknawi. Keselamatan dari musibah maknawi ini yang diutamakan, biar rumah kita dicuri asalkan iman dan kesabaran serta tawakkal kita pada Allah tidak turut dicuri . Mungkin juga Allah belum menerima amalan kita, sehingga tidak menjadi sebab mendapat rahmat Allah tersebut, oleh itu teruskan usaha dan tingkatkan amal. Yakin kepada kemurahan Allah yang tiada terbatas dan carilah syafaat daripada Junjungan s.a.w.


Lebih lanjut Imam jalaluddin As-suyuty menjelaskan dalam risalahnya yang berjudul "Husnul-Maqosid fi A'malil-Maulid : "orang pertama yang menyelenggarakan peringatan maulid Nabi SAW ialah Sultan Al-Mudzaffar, penguasa arbil (suatu tempat di Iraq sebelah timur / selatan kota mausil).peringatan tersebut dihadiri oleh para ulama terkemuka dan orang-orang sholeh dari kaum sufi. tiap tahun Al-Mudzaffar mengeluarkan biaya sebesar 300.000 dinar untuk peringatan maulid, dengan niat semata-mata untuk taqorrub kepada Alloh SWT Menurut kenyataan, tak seorang pun dari ulama dan orang-orang saleh yang hadir dalam peringatan itu mengingkari kebajikan dan fadilah peringatan maulid, bahkan semua merestui dan memuji prakarsa Sultan Mudzaffar, atas permintaan Sultan Mudzaffar, Ibnu Dahyah menulis sebuah kitab khusus mengenai maulid Nabi SAW dengan judul: "At-Tanwir fi Maulid Al-Basyir An-Nazdir". kitab itu ditulis pada tahun 604 H. dan ternyata diakui kebaikannya oleh para ulama pada masa itu.


• Syaikh DhiyaUddin Ahmad bin Sa`id ad-Darini dalam kitabnya " Thaharatul Qulub wal Khudu' li Allamil Ghuyub " menulis antara lain:-

Mengingat atau memuji-muji Junjungan Nabi s.a.w. akan menambahkan keimanan, menerangi hati dan menyingkap rahasia kebijaksanaan Tuhan. Allah s.w.t. telah menetapkan cinta kepada Junjungan Nabi s.a.w. sebagai syarat untuk mencintai-Nya dan taat kepada-Nya sebagai ukuran kepatuhan kepada-Nya. Mengingat Junjungan Nabi s.a.w. juga berhubungan dengan mengingat Allah s.w.t. sebagaimana bai'ah kepada Junjungan Nabi s.a.w. juga berkait dengan bai'ah kepada-Nya.


• Sayyidisy-Syaikh Abu Bakar Syatha ad-Dimyathi dalam kitabnya "I`anatuth-Tholibin" jilid 3 halaman 414 menyatakan antara lain:-

Telah berkata Imam al-Hasan al-Bashri qaddasaAllahu sirrah: "Aku berikan jika ada padaku seumpama gunung Uhud emas untuk kunafkahkan atas pembacaan mawlid ar-Rasul."

Telah berkata Imam al-Junaidi al-Baghdadi rhm.: "barang siapa yang hadir mawlid ar-Rasul dan membesarkan derajat baginda, maka telah sempurna imannya."

Telah berkata Syaikh Ma'ruuf al-Karkhi qds.: "barang siapa yang menyediakan untuk pembacaan mawlid ar-Rasul akan makanan, menghimpunkan saudara-saudaranya, menyalakan lampu-lampu, berpakaian baru, berwangi-wangian, berhias-hias, demi membesarkan mawlid Junjungan s.a.w., niscaya dia akan dihimpunkan oleh Allah ta`ala pada hari kiamat bersama-sama kumpulan pertama daripada para nabi dan jadilah dia berada pada derajat yang tinggi di syurga. Dan barang siapa yang telah membaca mawlid ar-Rasul s.a.w. di atas dirham-dirham perak atau emas, dan mencampurkannya bersama dirham-dirham lain, maka akan turun keberkahan dan tidaklah akan miskin pemiliknya serta tidak akan kosong tangannya dengan berkah mawlid ar-Rasul s.a.w." Seterusnya Sidi Syatha dalam "I`anatuth-Tholibin" menyambung:-

Dan telah berkata al-Imam al-Yafi`i al-Yamani (sesetengah kitab tersilap cetak di mana huruf "ya" berubah kepada "syin" menyebabkan perkataan ini dinisbahkan kepada Imam asy-Syafi`i):- "barang siapa yang menghimpunkan untuk Mawlidin Nabi s.a.w. saudara-saudaranya, menyediakan makanan dan tempat serta berbuat ihsan sehingga menjadi sebab untuk pembacaan Mawlidir Rasul s.a.w., dia akan dibangkitkan Allah pada hari kiamat berserta dengan para shiddiqin, syuhada` dan sholihin serta dimasukkan dia ke dalam syurga-syurga yang penuh keni'matan."


• Imam Ibnu Hajar al-Haitami dalam kitabnya "al-Mawlid asy-Syarif al-Mu`adzdzham", Syaikh Ibnu Zahira al-Hanafi dalam "al-Jami' al-Lathif fi Fasl Makkah wa ahliha", ad-Diyabakri dalam "Tarikh al-Khamis" dan Syaikh an-Nahrawali dalam "al-I'lam bi a'lami Bait Allah al-haram", menulis senario sambutan Mawlid Nabi s.a.w. di Makkah seperti berikut:-

Setiap tahun tanggal 12 Rabi`ul Awwal, selepas sembahyang Maghrib, keempat-empat qadhi Makkah (yang mewakili mazhab yang empat) bersama-sama orang banyak termasuk segala fuqaha, fudhala` (orang kenamaan) Makkah, syaikh-syaikh, guru-guru zawiyah dan murid-murid mereka, ru`asa' (penguasa-penguasa), muta`ammamin (ulama-ulama) keluar meninggalkan Masjidil Haram untuk pergi bersama-sama menziarahi tempat Junjungan Nabi s.a.w. dilahirkan. Mereka berarak dengan maelantunkan zikir dan tahlil. Rumah-rumah di Makkah diterangi cahaya pelita dan lilin. Orang yang turut serta amat banyak dengan berpakaian indah serta membawa anak-anak mereka. Setiba di tempat kelahiran tersebut, ceramah yang berkaitan Mawlidin Nabi disampaikan, serta kebesaran, kemuliaan dan mu'jizat Junjungan diceritakan. Setelah itu, doa untuk Sultan, Amir Makkah dan Qadhi Syafi`i dibacakan dengan penuh khusyu' dan khudu`. Setelah hampir waktu Isya`, barulah mereka berarak semula pulang ke Masjidil Haram untuk menunaikan sholat Isya`.


• Imamul Mujtahiddin Syeikhul Islam Ibnu Taimiyah mengatakan : “kemulian hari mauled Nabi Muhammad S.a.w. dan diperingatinya secara berkala (berlanjut) sebagaimana yang di lakukan kaum muslimin tentu mendatangkan pahala besar, mengingat maksud dan tujuannya yang sangat baik, yaitu menghormati dan memuliakan kebesaran Nabi dan Rosul pembawa hidayat bagi semua ummat manusia”.

Ringkasannya peringatan maulid Nabi adalah kegiatan yang sangat baik dan bermanfaat, karena itu kesempatan itu wajib digunakan untuk tujuan-tujuan yang baik. Lalu penyelenggaraan peringatan maulid tidak harus tepat pada tanggal 12 Rabi”ul awal dan tidak harus tepat pada hari senin, meskipun tanggal dan hari itu lebih afdhol. peringatan maulid dapat di lakukan kapan saja mengingat syari’at islam sama sekali tidak melarang bahkan menganjurkan serta memandangnya sebagai kebajikan yang perlu dilestarikan pengamalannya, karena besarnya manfaat yang dapat diambil dari kegiatan tersebut, baik bagi kepentingan agama islam maupun bagi kepentingan kaum muslimin.

Wallohu A’lam Bi As-Shoab.


Sumber : “Al-Bayan Asyaafii Fi Mafahim Al-Khilaafii “ As-Sayyid Muhammad bin Husein Al-Hamid Al-Husaini.




Kamis, 27 November 2008

Siapa Ulama Penerus Nabi Muhammad SAW?

Allah SWT berfirman : "Aku akan meninggikan oran-orang yang beriman dan oran-orang yang berilmu". Nabi SAW bersabda : " Ulama adalah pewaris-pewaris Rasulullah SAW".

Siapa ulama penerus Nabi Muhammad SAW?

Di dalam Al-Qur`an dan Hadits di atas banyak pendapat bahwa Ulama adalah penerus Nabi Muhammad SAW yang diteruskan oleh sahabat-sahabatnya, diantaranya :

1. Sayyidina Abubakar Assiddiq RA

2. Sayyidina Umar bin Khatab RA

3. Sayyidina Ustman bin Affan RA

4. Sayyidina Ali bin Abi Thalib RA

Setelah kewafatan para sahabat periwayat-periwayat hadits dan Al-Qur`an diteruskan oleh para ulama, diantaranya :

1. Imam Maliki

2. Imam Hambali

3. Imam Syafi`i

4. Imam Hanafi

Seluruh Imam ini penerus Nabi Muhammad SAW yang mengajarkan tentang Allah dan Rasulullah SAW. Sampai hari ini, ajaran merekapun dilanjutkan oleh pengikut-pengikut mereka. Terutama di negeri kita Indonesia kebanyakan pengikut Imam Syafi`i.

Siapa Imam Syafi`i?

Beliau seorang ahli Fiqih, Tauhid dan Tasawuf. Hampir kurang lebih 150 Fak ilmu beliau kuasai. Karena kepintarannya beliau dijuluki Imam. Ajaran beliau di Indonesia khususnya mengajak kepada umat Rasulullah SAW untuk :

1. Tawakal (Menyerahkan diri kepada Allah SWT)

2. Qana`ah (Menerima sifat seadanya yang datang dari Allah SWT)

3. Wara’ (Berhati-hati didalam menjalankan agama)

4. Yakin (Percaya kepada Allah SWT dan apa-apa yang dibawa oleh Rasulullah SAW)

Beliau menceritakan tentang Tawakal dalam kitab Tauhidnya, Qana`ah dalam kitab Fiqihnya, Wara' dalam kitab Tasawufnya dan Yakin dalam kitab Dzikirnya. Kesemua ini ilmu-ilmu beliau digunakan oleh para Wali-Wali Songo yang ada di Indonesia dan dibawa olehnya, diantara dzikir-dzikir yang dibawa oleh Imam Syafi`i dan para Wali Songo yang diteruskan olehnya :

1. Pembacaan Dzikir-dzikir shalat sunah maupun shalat wajib.

2. Pembacaan sejarah ringkas Nabi Muhammad SAW

Ajaran beliau diterima oleh seluruh rakyat Indonesia yang dibawa oleh para Wali Songo sampai ajaran ini dinamakan Ahlu Sunnah Wal Jama`ah yang diteruskan oleh Ulama-Ulama, Kyai dan para Habaib pada tahun 600 Hijriyah.

Ulama-ulama, kyai diseluruh Indonesia yang ber-Mahzab Imam Syafi`i menyebar di pulau Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi khususnya kota Jakarta bersama para Habaib. Jadi ajaran Imam Syafi`I telah lebih dahulu masuk ke negeri Indonesia sebelum ajaran-ajaran lain yang sudah demikian banyak di negeri Indonesia ini. Ajaran Imam Syafi`i lebih dikenal dekat oleh masyarakat dalam bentuk :

1. Pembacaan Yasin dan Tahlil

2. Pembacaan Ratib

3. Pembacaan Maulid

4. Pembacaan Manaqib Tuan Syekh Abdul Qadir Al-Jailani

5. Majlis-majlis ta`lim kitab kuning (penafsiran Al-Qur`an dan Hadits)

6. Memakai Usholi jika shalat

7. Memakai Qunut jika shalat Shubuh.

Dan masih banyak lagi yang lain yang berdasarkan Al-Qur`an dan Hadits Rasulullah SAW yang beliau bawa. Maka inilah yang disebut penerus-penerus ulama Rasulullah SAW yang wajib kita sebagai umat Islam tidak terpecah belah, ajaran-ajaran yang baru yang akan melupakan kita kepada Allah SWT dan Rasulullah SAW dan para ulama yang membawa jasa seperti Imam Syafi`i dan para Wali Songo.

Demikianlah pengertian ulama-ulama Rasulullah yang wajib kita contohi dan kita ikuti agar kita selamat dari azab Allah SWT dan azab yang ada di dunia dan di akherat. Jadikanlah perbedaan itu bukan perpecahan karena Nabi SAW bersabda : “Apabila diakhir hayatnya manusia mengucapkan kalimat Laa IlahaIlallah maka dia terhitung manusia yang diridhoi Allah dalam khusnul khotimah”. Karena Allah SWT berfirman : ”Tidak ada pemaksaan di dalam agama”

Ummat Islam harus waspada terhadap hasutan dan usaha-usaha (sisa-sisa usaha) penjajah dan antek-antek Yahudi yang tidak menyenangi/ menghendaki kebesaran Islam dan Muslimin dan berupaya menghancurkan serta menghapuskan kawan-kawan Muslimin yang menjadi tujuan serta program dari mereka (Yahudi), Allah SWT berfirman : “Dan tidak akan pernah ridho orang-orang Yahudi dan Nasrani sampai kita mengikuti agama mereka”(QS Al-Baqarah 120). Dengan bermacam-macam dan berganti-ganti cara serta berusaha menunggangi/ memperalat orang Islam itu sendiri untuk memutuskan jalur silaturahmi ummat dengan Nabinya, Ulamanya dan Pemimpinnya baik yang masih hidup maupun yang telah meninggal dunia.

Himbauan :

Carilah jalan yang telah bersambung kepada Al-Qur`an, Hadits, Ijma' dan Kias (contoh-contoh agama), melalui silsilah atau urutan ilmu yang tidak terputus dari Shalafuna Sholeh hingga kepada Rasulullah SAW, maka niscaya kita akan selamat di dunia dan di akhirat.

Senin, 24 November 2008

Kenalilah Aqidahmu

Limpahan Cahaya Keagungan Nya semoga selalu menghiasi setiap nafas kita dalam
keluhuran dan kesejukan,
Limpahan Puji atas Nya, Yang Maha Berhak atas segala pujian,
Limpahan Puji atas Nya, Yang Maha Tunggal Mencipta dan Mengawali Kesempurnaan
dan Keindahan,
Limpahan Puji atas Nya Yang Maha Tunggal dalam Keluhuran dan keabadian.
Shalawat dan Salam terindah semoga selalu tercurah pada semulia mulia Makhluk
Nya, pemimpin segenap Utusan Nya, Sayyidina Muhammad saw beserta keluarga
serta sahabat beliau dan penerus hingga akhir zaman,
Telah banyak permintaan dari rekan rekan muslimin yang masih mempertanyakan
masalah Bid’ah, Maulid, Tahlil, Ziarah Kubur, Tabarruk, Istighatsah dll, sungguh telah
keruh berjuta sanubari sebab kalimat kalimat pendek ini, terputus jutaan hubungan
silaturahmi, dan terbit ratusan buku dan tanya jawab bahkan permusuhan dan
perpecahan yang sering berakhir dengan pertumpahan darah.
Saudara saudaraku yang kumuliakan, sungguh saya sangat risau melihat keadaan
muslimin yang terus semakin jauh dari kebenaran, padahal masalah ini singkat dan
jelas, tak perlu lagi dipertanyakan dan dipermasalahkan.
Oleh sebab itu dalam buku yang singkat ini saya berusaha memberi pemahaman dan
menuliskan sekelumit pembahasan mengenai hal hal itu dengan dalil nash yang tsiqah
dan shahih menurut para Imam dan Muhaddits kita.
Saya berharap dengan buku ini Allah swt menyatukan pemahaman yang tercerai berai,
silaturahmi yang terputus, dan berpadunya muslimin pada sanad guru yang jelas
kepada sang Nabi saw, dengan kebenaran sebagai rujukannya dan jauh dari kejahilan
syariah yang kini semakin menjadi, Juga dalam buku ini dicantumkan beberapa artikel
website kita, doa doa, sanad dan tanya jawab.
Para pembaca yang budiman, marilah kita jelang kebangkitan sunnah, sambutlah
kebangkitan ummat untuk beridolakan Nabi Muhammad saw, sebaik baik idola yang
dipilihkan Allah swt bagi kita.
Wabillahittaufiq,
(Munzir Almusawa)

untuk download bukunya silahkan ambil disini monggo

Minggu, 23 November 2008

Iblis Terpaksa bertamu kepada Rasulullah SAW

Dari Muadz bin Jabal dari Ibn Abbas:

Ketika kami sedang bersama Rasulullah SAW di kediaman seorang sahabat Anshar, tiba - tiba terdengar panggilan seseorang dari luar rumah: "Wahai penghuni rumah, bolehkah aku masuk? sebab kalian akan membutuhkanku. "

Rasulullah bersabda:"Tahukah kalian siapa yang memanggil?"

Kami menjawab: "Allah dan rasulNya yang lebih tahu."

Beliau melanjutkan, "itu iblis, laknat Allah bersamanya."

Umar bin Khattab berkata: "izinkan aku membunuhnya wahai Rasulullah"

Nabi menahannya:"Sabar wahai Umar, bukankah kamu tahu bahwa Allah memberinya kesempatan hingga hari kiamat? Lebih baik bukakan pintu untuknya, sebab dia telah diperintahkan untuk ini, pahamilah apa yang hendak ia katakan dan dengarkan dengan baik."

Ibnu Abbas RA berkata: pintu lalu dibuka, ternyata dia seperti seorang kakek yang cacat satu matanya. di janggutnya terdapat 7 helai rambut seperti rambut kuda, taringnya terlihat seperti taring babi, bibirnya seperti bibir sapi.

Iblis berkata: "Salam untukmu Muhammad,... . salam untukmu para hadirin..."

Rasulullah SAW lalu menjawab: "Salam hanya milik Allah SWT, sebagai mahluk terlaknat, apa keperluanmu?"

Iblis menjawab: "Wahai Muhammad, aku datang ke sini bukan atas kemauanku, namun karena terpaksa."

"Siapa yang memaksamu? "

"Seorang malaikat utusan Allah mendatangiku dan berkata:
  "Allah SWT memerintahkanmu untuk mendatangi Muhammad sambil menundukkan diri.beritahu Muhammad tentang caramu dalam menggoda manusia. jawablah dengan jujur semua pertanyaannya. Demi kebesaran Allah, andai kau berdusta satu kali saja, maka Allah akan jadikan dirimu debu yang ditiup angin."
oleh karena itu aku sekarang mendatangimu. Tanyalah apa yang hendak kau tanyakan. jika aku berdusta, aku akan dicaci oleh setiap musuhku. tidak ada sesuatu pun yang paling besar menimpaku daripada cacian musuh."

OrangYang Dibenci Iblis
Rasulullah SAW lalu bertanya kepada Iblis: "Kalau kau benar jujur, siapakah manusia yang paling kau benci?"

Iblis segera menjawab: " Kamu, kamu dan orang sepertimu adalah mahkluk Allah yang paling aku benci."

"Siapa selanjutnya?"

"Pemuda yang bertakwa yang memberikan dirinya mengabdi kepada Allah SWT."

"lalu siapa lagi?"

"Orang Aliim dan wara' (Loyal)"

" Lalu siapa lagi?"

"Orangyang selalu bersuci."

"Siapa lagi?"

"Seorang fakir yang sabar dan tak pernah mengeluhkan kesulitannnya kepda orang lain."

"apa tanda kesabarannya?"

" Wahai Muhammad, jika ia tidak mengeluhkan kesulitannya kepada orang lain selama 3 hari, Allah akan memberi pahala orang - orang yang sabar."

"Selanjutnya apa?"

"Orang kaya yang bersyukur."

"apa tanda kesyukurannya ?"

"Ia mengambil kekayaannya dari tempatnya, dan mengeluarkannya juga dari tempatnya ."

"Orang seperti apa Abu Bakar menurutmu?"

"Ia tidak pernah menurutiku di masa jahiliyah, apalagi dalam Islam."

"Umar bin Khattab?"

"Demi Allah setiap berjumpa dengannya aku pasti kabur. "

"Usman bin Affan?"

"Aku malu kepada orang yang malaikat pun malu kepadanya ."

"Ali bin Abi Thalib?"

" Aku berharap darinya agar kepalaku selamat, dan berharap ia melepaskanku dan aku melepaskannya. tetapi ia tak akan mau melakukan itu." (Ali bin Abi Thalib selau berdzikir terhadap Allah SWT)
Amalan Yang Dapat Menyakiti Iblis 
"Apa yang kau rasakan jika melihat seseorang dari umatku yang hendak shalat?"

"aku merasa panas dingin dan gemetar. "

" Kenapa?"

"Sebab, setiap seorang hamba bersujud 1x kepada Allah, Allah mengangkatnya 1 derajat."

"Jika seorang umatku berpuasa?"

"Tubuhku terasa terikat hingga ia berbuka ."

" Jika ia berhaji?"

" Aku seperti orang gila. "

"Jika ia membaca al-Quran?"

"Aku merasa meleleh laksana timah diatas api."

" Jika ia bersedekah?"

"Itu sama saja orang tersebut membelah tubuhku dengan gergaji."

"mengapa bisa begitu? "

"sebab dalam sedekah ada 4 keuntungan baginya. yaitu keberkahan dalam hartanya, hidupnya disukai, sedekah itu kelak akan menjadi hijab antara dirinya dengan api neraka dan segala macam musibah akan terhalau dari dirinya."

" apa yang dapat mematahkan pinggangmu?"

"suara kuda perang di jalan Allah."

"Apa yang dapat melelehkan tubuhmu?"

"taubat orang yang bertaubat."

" apa yang dapat membakar hatimu?"

" istighfar di waktu siang dan malam."

"Apa yang dapat mencoreng wajahmu?"

"sedekah yang diam - diam. "

"Apa yang dapat menusuk matamu?"

"Shalat fajar."

"Apa yang dapat memukul kepalamu? "

"Shalat berjamaah ."

"Apa yang paling mengganggumu?"

"Majelis para ulama."

" bagaimana cara makanmu?"

"dengan tangan kiri dan jariku."

"dimanakah kau menaungi anak - anakmu di musim panas?"

"di bawah kuku manusia."

Manusia Yang Menjadi Teman Iblis
Nabi lalu bertanya : "Siapa temanmu wahai Iblis?"

"Pemakan riba."

"Siapa sahabatmu?"

"Pezina."

"Siapa teman tidurmu?"

"Pemabuk.."

"Siapa tamumu? "

"Pencuri."

"Siapa utusanmu?"

"Tukang sihir."

"Apa yang membuatmu gembira?"

"Bersumpah dengan cerai."

" Siapa kekasihmu? "

" Orangyang meninggalkan shalat jumaat"

"Siapa manusia yang paling membahagiakanmu? "

"orang yang meninggalkan shalatnya dengan sengaja."

IblisTidak Berdaya Di hadapan Orang Yang Ikhlas
Rasulullah SAW lalu bersabda : "Segala puji bagi Allah yang telah membahagiakan umatku dan menyengsarakanmu."

Iblis segera menimpali:" tidak , tidak... tak akan ada kebahagiaan selama aku hidup hingga hari akhir..
Bagaimana kau bisa berbahagia dengan umatmu, sementara aku bisa masuk ke dalam aliran darah mereka dan mereka tak bisa melihatku.
Demi yang menciptakan diriku dan memberikan ku kesempatan hingga hari akhir, aku akan menyesatkan mereka semua.
Baik yang bodoh, atau yang pintar, yang bisa membaca dan tidak bisa membaca, yang durjana dan yang shaleh, kecuali hamba Allah yang ikhlas."

"Siapa orang yang ikhlas menurutmu ?"

"Tidakkah kau tahu wahai Muhammad, bahwa barang siapa yang menyukai emas dan perak, ia bukan orang yang ikhlas. Jika kau lihat seseorang yang tidak menyukai dinar dan dirham, tidak suka pujian dan sanjungan, aku bisa pastikan bahwa ia orang yang ikhlas, maka aku meninggalkannya. Selama seorang hamba masih menyukai harta dan sanjungan dan hatinya selalu terikat dengan kesenangan dunia, ia sangat patuh padaku."
Iblis Dibantu oleh 70.000 anak - anaknya
Tahukah kamu Muhammad, bahwa aku mempunyai 70.000 anak. Dan setiap anak memiliki 70.000 syaithan.

Sebagian ada yang aku tugaskan untuk mengganggu ulama. Sebagian untuk menggangu anak - anak muda, sebagian untuk menganggu orang - orang tua, sebagian untuk menggangu wanta - wanita tua, sebagian anak -anakku juga aku tugaskan kepada para Zahid.

Aku punya anak ynag suka mengencingi telinga manusia sehingga ia tidur pada shalat berjamaah. tanpanya, manusia tidak akan mengantuk pada waktu shalat berjamaah.

aku punya anak yang suka menaburkan sesuatu di mata orang yang sedang mendengarkan ceramah ulama hingga mereka tertidur dan pahalanya terhapus.

Aku punya anak yang senang berada di lidah manusia, jika seseorang melakukan kebajikan lalu ia beberkan kepada manusia, maka 99% pahalanya akan terhapus.

Pada setiap seorang wanita yang berjalan, anakku dan syaithan duduk di pinggul dan pahanya, lalu menghiasinya agar setiap orang memandanginya.

Syaithan juga berkata,"keluarkan tanganmu", lalu ia mengeluarkan tangannya lalu syaithan pun menghiasi kukunya.

mereka, anak - anakku seleu meyusup dan berubah ari satu kondisi ke kondisi lainnya, dari satu pintu ke pintu yang lainnya untuk menggoda manusia hingga mereka terhempas dari keikhlasan mereka.

Akhirnya mereka menyembah Allah tanpa ikhlas, namun mereka tidak merasa.

Tahukah kamu, Muhammad? bahwa ada rahib yang telah beribadat kepada Allah selama 70 tahun. Setiap orang sakit yang didoakan olehnya, sembuh seketika. Aku terus menggodanya hingga ia berzina, membunuh dan kufur.
 
Cara Iblis Menggoda

Tahukah kau Muhammad, dusta berasal dari diriku?

Akulah mahluk pertama yang berdusta.

Pendusta adalah sahabatku. barangsiapa bersumpah dengan berdusta, ia kekasihku.

Tahukah kau Muhammad?

Aku bersumpah kepada Adam dan Hawa dengan nama Allah bahwa aku benar - benar menasihatinya.

Sumpah dusta adalah kegemaranku.

Ghibah(gosip) dan Namimah(Adu domba) kesenanganku.

Kesaksian palsu kegembiraanku.

Orang yang bersumpah untuk menceraikan istrinya ia berada di pinggir dosa walau hanya sekali dan walaupun ia benar. sebab barang siapa membiasakan dengan kata - kata cerai, isterinya menjadi haram baginya. Kemudian ia akan beranak cucu hingga hari kiamat. jadi semua anak - anak zina dan ia masuk neraka hnaya karena satu kalimat, CERAI.

Wahai Muhammad, umatmu ada yang suka mengulur ulur shalat. Setiap ia hendak berdiri untuk shalat, aku bisikan padanya waktu masih lama, kamu masih sibuk, lalu ia manundanya hingga ia melaksanakan shalat di luar waktu, maka shalat itu dipukulkannya kemukanya.

Jika ia berhasil mengalahkanku, aku biarkan ia shalat. Namun aku bisikkan ke telinganya 'lihat kiri dan kananmu', iapun menoleh. pada saat iatu aku usap dengan tanganku dan kucium keningnya serta aku katakan 'shalatmu tidak sah'

Bukankah kamu tahu Muhammad, orang yang banyak menoleh dalam shalatnya akan dipukul.

Jika ia shalat sendirian, aku suruh dia untuk bergegas. ia pun shalat seperti ayam yang mematuk beras.

jika ia berhasil mengalahkanku dan ia shalat berjamaah, aku ikat lehernya dengan tali, hingga ia mengangkat kepalanya sebelum imam, atau meletakkannya sebelum imam.

Kamu tahu bahwa melakukan itu batal shalatnya dan wajahnya akan dirubah menjadi wajah keledai.

Jika ia berhasil mengalahkanku, aku tiup hidungnya hingga ia menguap dalam shalat. Jika ia tidak menutup mulutnya ketika mnguap, syaithan akan masuk ke dalam dirinya, dan membuatnya menjadi bertambah serakah dan gila dunia.

Dan iapun semakin taat padaku.

Kebahagiaan apa untukmu, sedanga aku memerintahkan orang miskin agar meninggalkan shalat. aku katakan padaknya, 'kamu tidak wajib shalat, shalat hanya wajib untuk orang yang berkecukupan dan sehat. orang sakit dan miskin tidak, jika kehidupanmu telah berubah baru kau shalat.'

Ia pun mati dalam kekafiran. Jika ia mati sambil meninggalkan shalat maka Allah akan menemuinya dalam kemurkaan.

Wahai Muhammad, jika aku berdusta Allah akan menjadikanku debu.

Wahai Muhammad, apakah kau akan bergembira dengan umatmu padahal aku mengeluarkan seperenam mereka dari islam?"
 
 
 
10 Permintaan Iblis kepada Allah SWT

"Berapa yang kau pinta dari Tuhanmu?"

"10 macam"

"apa saja?"

"aku minta agar Allah membiarkanku berbagi dalam harta dan anak manusia, Allah mengizinkan. Allah berfirman, "berbagilah dengan manusia dalam harta dan anak. dan janjikanlah mereka, tidaklah janji setan kecuali tipuan." (QS Al-Isra :64)

Harta yang tidak dizakatkan, aku makan darinya. akujuga makan dari makanan haram dan yang bercampur dengan riba, aku juga makan dari makanan yang tidak dibacakan nama Allah. 

Aku minta agar Allah membiarkanku ikut bersama dengan orang yang berhubungan dengan istrinya tanpa berlindung dengan Allah, maka setan ikut bersamanya dan anak yang dilahirkan akan sangat patuh kepada syaithan.

aku minta agar bisa ikut bersama dengan orang yang menaiki kendaraan bukan untuk tujuan yang halal.

aku minta agar Allah menjadikan kamar mandi sebagai rumahku.

aku minta agar Allah menjadikan pasar sebagai masjidku.

Aku minta agar Allah menjadikan syair sebagai Quranku.

Aku minta agar Allah menjadikan pemabuk sebagai teman tidurku.

Aku minta agar Allah memberikanku saudara , maka Ia jadikan orang yang membelanjakan hartanya untuk maksiat sebagai saudaraku.

Allah berfirman, "Orang - orang boros adalah saudara - saudara syaithan. " (QS Al-Isra : 27)

Wahai Muhammad, aku minta agar Allah membuatku bisa melihat manusia sementara mereka tidak bisa melihatku.

dan aku minta agar Allah memberiku kemampuan untuk mengalir dalam aliran darah manusia.

Allah menjawab, "silahkan", aku bangga dengan hal itu hingga hari kiamat. sebagian besar manusia bersamaku di hari kiamat.

Iblis berkata : "wahai muhammad, aku tak bisa menyesatkan orang sedikitpun, aku hanya bisa membisikan dan menggoda."

jika aku bisa menyesatkan, tak akan tersisa seorangpun.

sebagaimana dirimu, kamu tidak bisa memberi hidayah sedikitpun, engkau hanya rasul yang menyampaikan amanah.

jika kau bisa memberi hidayah, tak akan ada seorang kafir pun di muka bumi ini.

kau hanya bisa menjadi penyebab untuk orang yang telah ditentukan sengsara.

Orang yang bahagia adalah orang yang telah ditulis bahagia sejak di perut ibunya. dan orang yang sengsara adalah orang yang telah ditulis sengsara semenjak dalam kandungan ibunya.

Rasulullah SAW lalu membaca ayat :"mereka akan terus berselisih kecuali orang yang dirahmati oleh Allah SWT " (QS Hud :118 - 119)
juga membaca, " Sesungguhnya ketentuan Allah pasti berlaku" (QS Al-Ahzab : 38)

Iblis lalu berkata: " wahai Rasul Allah takdir telah ditentukan dan pena takdir telah kering. Maha Suci Allah yang menjadikanmu pemimpin para nabi dan rasul, pemimpin pendudk surga, dan yang telah menjadikan aku pemimpin mahluk - mahluk celaka dan pemimpin penduduk neraka. aku si celaka yang terusir, ini akhir yang ingin aku sampaikan kepadamu. dan aku tak berbohong."

Sabtu, 22 November 2008

Zikir

Sirr Al Asrar syech "Abdul Qadir jailani"

Allah Yang Maha Tinggi menunjukkan jalan kepada para pencari supaya mengingati-Nya:

"Dan hendaklah kamu sebut Dia sebagaimana Dia pimpin kamu. (Surah Baqaraah, ayat 198).

Ini bermakna Pencipta kamu telah membawa kamu ke peringkat kesedaran dan keyakinan yang tertentu dan kamu hanya boleh mengingati-Nya menurut kadar keupayaan tersebut. Nabi s.a.w bersabda, "Ucapan zikir yang paling baik adalah yang aku dan sekalian nabi-nabi bawa, itulah kalimah "La ilaha illa Llah".

Terdapat berbagai-bagai peringkat zikir dan masing-masing ada cara yang berlainan. Ada yang diucap dengan lidah secara kuat dan ada pula yang diucapkan secara senyap, dari lubuk hati. Pada peringkat permulaan seseorang perlu menyebutkan ucapan zikirnya dengan lidahnya secara berbunyi. Kemudian peringkat demi peringkat zikir mengalir ke dalam diri, turun kepada hati, naik kepada roh dan seterusnya pergi semakin jauh iaitu kepada bahagian rahsia-rahsia, pergi lagi kepada yang lebih jauh iaitu bahagian yang tersembunyi sehinggalah kepada yang paling tersembunyi daripada yang tersembunyi. Sejauh mana zikir masuk ke dalam, peringkat yang dicapainya, bergantung kepada sejauh mana Allah dengan kemurahan-Nya membimbing seseorang.

Zikir yang diucapkan dengan perkataan menjadi kenyataan bahawa hati tidak lupa kepada Allah. Zikir secara senyap di dalam hati adalah pergerakan perasaan. Zikir hati adalah dengan cara merasakan di dalam hati tentang kenyataan tentang keperkasaan dan keelokan Allah. Zikir adalah melalui pancaran cahaya suci yang dipancarkan oleh keperkasaan dan keelokan Allah. Zikir pada tahap rahsia ialah melalui keghairahan (zauk) yang diterima daripada pemerhatian rahsia suci itu. Zikir pada bahagian tersembunyi membawa seseorang kepada:
"Di tempat duduk yang hak, di sisi Raja Agung yang sangat berkuasa". (Surah Qamar, ayat 55).

Zikir peringkat terakhir yang dipanggil khafi al-khafi - yang paling tersembunyi daripada yang tersembunyi - membawa seseorang kepada suasana fana diri sendiri dan penyatuan dengana yang hak. Dalam kenyataannya tiada sesiapa kecuali Allah yang mengetahui keadaan orang yang telah masuk ke dalam alam yang mengandungi semua pengetahuan, kesudahan kepada semua dan segala perkara.
"Dia mengetahui rahsia dan yang lebih tersembunyi". (Surah Ta Ha, ayat 7).

Bila seseorang telah melepasi tahap zikir-zikir tersebut suasana jiwa yang berlainan seolah-olah roh lain lahir dalam diri seseorang. Roh ini lebih tulen dan seni daripada roh-roh yang lain. Ia adalah bayi kepada hati, bayi kepada hakikat. Ketika dalam bentuk benih bayi ini mengajak dan menarik orang lain untuk mencari dan menemui yang hak. Setelah ia lahir bayi ini menggesa orang lain supaya mendapatkaan Zat Allah Yang Maha Tinggi. Roh baharu ini yang dinamakan bayi kepada hati dan juga benih serta keupayaannya tidak terdapat pada semua orang. Ia hanya terdapat pada orang mukmin yang tulen.
"Dia jualah yang tinggi darjat-Nya, yang memiliki arasy. Dia kirim roh dari perintah-Nya kepada sesiapa yang Dia kehendaki:. (Surah Mukmin, ayat 15).

Roh khusus ini dihantar daripada makam Yang Maha Perkasa dan diletakkan di dalam alam maya yang nyata di mana sifat-sifat Pencipta menyata pada penciptaan, tetapi roh ini adalah kepunyaan alam yang hak. Ia tidak berminat dan tidak memperdulikan apa sahaja melainkan Zat Allah. Nabi s.a.w bersabda, "Dunia ini tidak disukai dan tidak dihajati oleh orang yang inginkan akhirat. Akhirat pula tidak dihajati oleh orang yang inginkan dunia, dan ia tidak akan diberi kepada mereka. Tetapi bagi roh yang mencari Zat Allah dunia dan akhirat tidak menarik perhatiannya". Roh untuk yang hak. Orang yang memilikinya akan mencari, menemui dan bersama Tuhannya.

Apa sahaja yang kamu buat di sini zahir kamu mestilah menurut jalan yang lurus. Ia hanya mungkin dengan mengikuti dan mematuhi serta memelihara peraturan dan hukum agama. Untuk berbuat demikian seseorang haruslah menyedari, mengingati Allah malam dan siang, zahir dan batin, berterusan. Bagi mereka yang menyaksikan yang hak mengingati Allah adalah wajib sebagaimana perintah-Nya:
"Maka hendaklah kamu ingat kepada Allah sambil berdiri dan sambil duduk dan sambil (berbaring) atas rusuk-rusuk kamu". (Surah Nisaa', ayat 103).

"Yang mengingati Allah sambil berdiri dan sambil duduk dan sambil berbaring dan memikirkan tentang kejadian langit-langit dan bumi (sambil berkata), ‘Wahai Tuhan kami, Engkau tidak jadikan (semua) ini dengan sia-sia. Maha Suci Engkau'". (Surah Imraan, ayat 191).

Wujud Allah

Ketahuilah bahwa “Wujud Allah” hanyalah persoalan badihi (yang tidak perlu pemikiran) …, maka sepatutnya persoalan ini jangan dibicarakan apalagi bagi orang yang beriman, tolaklah persoalan isbat itu secara baik maupun secara kasar.
Persoalan “Wujud Allah” adalah persoalan yang dapat diterima dengan baik, tapi tidak dapat diletakkan di tengah para ahli agama demi dibahas, karena ia merupakan fitriyah (naluriah).
Setiap orang yang berupaya meletakkan “Wujud Allah” di atas meja pembahasan, tak lain bahwa orang itu dalam imannya kemasukan unsur buruk, dan dalam agamanya terdapat penyimpangan.
Allah sekali-kali tidak bersembunyi hingga membutuhkan untuk ditetapkan oleh manusia ditentang wujudNya, Maha Tinggi Allah dari sangkaan yang demikian dengan ketinggian yang Maha Agung.
Agama Islam tidaklah datang dengan mengisbatkan wujudNya, tapi kedatangannya membawa tauhid (mengesakan Allah yang Maha Tunggal).
Kalau anda meneliti isi al-Qur’an atau membolak-balik at-Taurat dalam bentuk yang sekarang ini atau al-Injil sekalipun, maka takkan anda jumpai sebaris permasalahan tentang wujud Allah. Engkau tidak akan menjumpai masalah wujud Allah itu suatu perantauan yang kedudukannya menjadi tujuan dari antara tujuan-tujuan yang bersifat agamawi atau yang menjadi sasaran, atau yang menguasai tempat bahwa itu adalah maksud yang dikandung dalam risalah samawiyah.
Al-Qur’an al-Karim menuturkan dengan jelas tentang wujud Allah, meskipun di sisi para ahli aqidah dianggap sesat dan kurang mencapai sasarannya, Allah berfirman :
“Dan jika engkau ajukan pertanyaan pada mereka “Siapa yang menciptakan langit dan bumi?” tentu mereka menjawab “ALLAH”. … (Az-Zumar 38)
Mereka mengatakan bahwa yang Maha Pencipta itu adalah Allah, para musrikpun demikian pula jawabannya, atau mereka yang menyimpang dari kebenaran sekalipun. Mereka semua searah dalam keimanan kepada Allah SWT. Dan sekali-kali tidaklah agama-agama itu telah turun untuk menetapkan wujud Allah, dan hanyalah turun demi memperbaiki i’tiqad-kepercayaan kepada Allah SWT. Atau pun untuk membenarkan lorong ‘Tauhid” (meng-Esakan Allah). 
Adapun ayat-ayat itu yang banyak bilangannya, orang-orang menduga kalau ayat-ayat yang diturunkan itu untuk mengisbatkan wujud, hal yang demikian tidak dapat dibenarkan sama sekali.
Ayat-ayat itu memberi keterangan tentang ‘Azhomah (kebesaran) Allah, JalalNya (KeagunganNya), Kibriya’Nya (Maha kebesaranNya, HaimanahNya (Perhatian & PenjagaanNya) yang dalam kesempurnaanNya atas alam semesta. Baik yang besar maupun yang (kecil) renik, tak satu pun yang luput dari HimahNya dan tiada yang keluar dari SulthonNya (KekuasaanNya) apa yang lembut maupun yang besar.
Ayat-ayat Al-Qur’an telah datang dengan bentuk yang sekarang ini yang hendak menuntut insan kepada penyerahan wajahnya demi untuk Allah. Penyerahan yang bersifat ke-Islaman yang sempurna di mana insan tidak menerima maupun menolak, melainkan dengan namaNya juga yang Maha Suci. Tiada sesuatu yang mendatangi maupun yang meninggalkan kecuali di dalam lorongNya jua.
Falsafah Yunani adalah falsafah keberhalaan, hasil dari perolehan akal dan bukannya dari wahyu samawi, dan segala yang bukan dari wahyu yang berada di balik alam tabi’ah (alam dunia ini) adalah alam aqidah (kepercayaan) dan di dalam alam itulah bersarangnya pemikiran keberhalaan, itulah buah pemikiran yang tidak dapat dibenarkan dalam wujud ini, karena alam aqidah, alam kepercayaan itu khusus diperuntukkan bagi Allah yang olehnya telah diterangkan melalui lisan para RosulNya.
Setiap ikut campurnya insan di alam dunia ini adalah suatu hal yang tidak dapat dibenarkan dan itu merupakan pelanggaran masuk dalam lapangan yang diharamkan dan disucikan; Dapat dimasuki hanya dengan cara bersujud dengan khusyu’ dan khudu’ (tunduk merendah) al-musallim (penuh penyerahan diri) terhadap yang dibawa oleh wahyu ilahy.
Buah Falsafah Yunani yang berkaitan dengan aqidah adalah merupakan suatu hasil falsafah keberhalaan, dengan dalih apapun tetap merupakan hasil pemikiran keberhalaan meskipun falsafah itu menetapkan wujud Allah, tetpi landasan mabda’ (pendirian)-nya adalah mempertuhankan akal, maka tidaklah ada bedanya bagi menetapkan maupun mengingkari wujud Allah.
Falsafah Yunani ketika menghasikan buah pemikiran yang menetapkan wujud Allah secara aqli, buah pemikiran tersebut tidak membawa faedah dan guna, dan tiada nilai bagi yang diisbatkan. Baik penetapan adanya maupun ketiadaan (adam) wujudNya adalah sama, karena yang mengisbatkan adalah akal, maka tidak mustahil kalau akal itu pula mengingkari wujudNya.
Jika Anda sudah merenungkan pendapat Abul Hasan di atas, maka tidak seharusnya bertepuk dan bersorak terhadap apa yang selama ini dianggap keunggulan berfikir baik di timur maupun di barat yang sudah berpayah-payah dengan upayanya yang mengisbatkan wujud Allah.
Kami tidak hendak berteguh pada aqidah hasil pemikiran manusia walau magaimanapun keunggulan dan kecemerlangannya. Diwajibkan pada setiap muslim jangan hendaknya memberi penghargaan dan penilaian dengan penilaian apapun terhadap keberhasilan pemikiran dalam pengetahuan di balik alam semesta yang nyata ini, yaitu alam qaib yang tiada fikiran maupun mengurai.
Sama saja halnya penyimpangan atau penetapan, pertentangan atau persesuaian. Bagi seorang mukmin dalam kepercayaannya beragama semata-mata demi untuk Allah sendiri, dan cukuplah dengan Allah yang membuat I’tiqad, cukup dengan Allah sebagai penganugrahan petunjuk, dan cukup dengan Allah sebagai pembimbing kebenaran yang hakiki.
Barang siapa yang teguh berpegang kepada Allah, niscaya dicukupkan olehNya :
“Dan barangsiapa yang teguh berpegang kepada Allah ditunjuki jalan yang lurus”. (Al-Imran 101) 
Kepada umat Yunani dapat diterima alasan sebagai uzur, karena di negerinya tidak terdapat agama yang diturunkan dari langit yang dapat dijadikan wadah guna memperoleh petunjuk dan bimbingan. Hal yang demikian tiada berbeda dengan masa jahiliyah di semenanjung jazirah Arab, yang mana mereka melindungkan dirinya pada falsafah yunani, pada akal budinya, dan akal budi itu pula yang menetapkan dan yang mengingkari, dengan demikian sesatlah ia dan menyesatkan.
Maka kemudian datanglah agama Nasrani untuk membenarkan apa yang digariskan oleh falsafah, lalu mereka berupaya untuk memisahkan pemikiran ketuhanan dengan keberhalaan yang mencemarkan, maka berhentilah pembahasaan tentang wujud Allah dan arah angina meniup ke agama Nasrani bagaikan kuman jahat yang merayap untuk menghancurkan tubuh kebenaran hingga binasa.
Kemudian datanglah agama Allah Islam untuk membersihkan aqidah dengan mensucikan iman secara sempurna serta memperkenalkan nama Islam untuk memaklumkan perang terhadap campur tangan manuasia dalam agama Allah yang di bawa oleh RosulNya.
Islam tak lain adalah penyerahan diri secara mutlak demi untuk Allah SWT. Suasana penyerahan yang demikian berlangsung secara terus menerus bersama Allah hingga memperoleh ridhoNya.
Suasana dan keadaan demikian berlangsung terus bersama Allah atas yang disukai olehNya. Itulah al-Islam, itulah agama yang tiada agama selainnya, Allah dalam hal ini berfirman dengan ketegasan yang memutuskan :
“Sungguh, agama disisi Allah ialah Islam” 
Menyusul firman Allah memberi keputusan bagi siapa yang masih ragu :
“Dan barang siapa mencari yang selain Islam sebagai agama, tiadalah itu akan diterima daripadaNya”. 
Jika seseorang tidak mau menyerahkan dirinya kepada Allah menurut ketentuan wahyu dengan penyerahan mutlak, maka terangkah ia menghendaki – baik sedikin maupun banyak – suatu penyimpangan kepada selain Islam sebagai agama yang dianutnya.
DR. Abdul Halim Mahmoud, “Abul Hasan Asy-Syadzily Kehidupan Do’a & Hizib-hizibnya

TAHLIL

Sebagai orang NU kita pasti akrab dengan yang namanya tahlil, tahlil adalah kumpulan doa – doa yang di susun oleh para ulama. Biasanya tahlil di baca pada malam jum’at, bersama – sama dalam satu majlis. Kata orang tua, salah satu fungsi dari tahlil adalah mengirim doa pada orang yang sudah mati.

Tradisi tahlilan masih sangat kental di daerah pedesaan, tapi ketika kita menginjak daerah perkotaan tradisi ini bisa di bilang tidak ada. Mungkin karena banyaknya aliran islam yang berada di kota, bercampur jadi satu sehingga tradisi tahlilan hilang dari kota. Kita sebagai generasi muda NU yang datang dari desa ke kota ini untuk menuntut ilmu, harus melestarikan tradisi ini. Dari kita pasti banyak yang berasal dari Pondok Pesantren, sudah menjadi tugas kita untuk melestarikan tradisi ini.

Bila anda tergugah untuk melestarikan tradisi ini, silahkan download di sini. Dan di sini sebagai hujah kita bila ada yang mengatakan tahlil itu bid’ah.

Amalkan dan kirimkan do’a pada ahli kubur, maka anda pasti akan mendapat kiriman doa ketika anda sudah meninggal. Pepatah lama “siapa memberi pasti suatu saat akan menerima”. Semoga bermanfaat bagi kita semua.

Dengan cinta pada Rosullulloh kita dikumpulkan. Dengan cinta pada Rosullulloh kita berada disatu majlis sholawat. Semoga dengan lantaran cinta pada Rosullulloh kita di pertemukan dengan jodoh kita masing – masing.

Jumat, 14 November 2008

Maulid Tanda Kegembiraan Umat


Ketika hampir tiba satnya kelahiran insan tercinta ini, gema ucapan selamat datang yang hangat berkumandang dilangit dan dibumi. Hujan kemurahan Illahi atas penghuni alam atas lebatnya.

Lidah malaikat bergemuruh mengumumkan kabar gembira kuasa Allah menyingkap rahasia tabir tersembunyi, membuat cahaya Nur-Nya terbit sempurna dialam nyata.

"CAHAYA MENGUNGGULI SEGENAP CAHAYA"

Ketetapan-Nya pun terlaksana atas orang pilihan yang ni'mat-Nya disempurnakan bagi mereka, yang menunggu detik-detik kelahiranya, sebagai penghibur pribadinya yang beruntung, dan ikut bergembira mereguk ni'mat berlimpah ini.

Maka hadirlah dengan taufik Allah, As-Sayyidah Maryam dan As-Sayyidah Asiah, bersama sejumlah bidadari dari surga yang beroleh kemuliaan agung yang di bagi-bagikan oleh Allah atas mereka yang dikehendaki.

Dan tibalah saat yang telah di atur Allah bagi kelahiran (Maulud) ini. Maka menyingsinglah fajar keutamaan nan cerah benderang menjulang tingi ......

Dan lahirlah insan terpuji dan terpuji tunduk khusyu' dihadapan Allah, dengan penghormatan tulus dan sembah sujud.

demikianlah syair yang ditujukan atas peristiwa di detik-detik kelahiran Nabi SAW yang digubah oleh Habib Ali bin Muhammad Al-Habsyi

Imam Nawawi Al-Banteny Al-Jawy didalam kitab yang berjudul "Mandaarij" menyatakan : "Bahwa orang yang mementingkan aktif didalam peringatan maulid Nabi Muhammad SAW itu adalah dari pada sebesar-besarnya ibadah yang diisi pembacaan Alqur'an, bersedekah, dan menerangkan sejarah kelahiran Nabi SAW"

من عظم مولدى كنت شفيعا له يوم القيامة ومن انفق درهما في مولدى فكآنما انفق جبلا من الذهب في سبيل الله

" Barang siapa yang membesarkan maulidku akan aku tolong baginya di hari kiamat dan barang siapa yang membelanjakan satu dirham buat peringatan maulidku seolah-olah membelanjakan satu gunung emas untuk sabilillah".

Sayyidina Abu Bakar As-Shiddiq RA. berkata : "Barang siapa yang membesarkan maulid Nabi Muhammad SAW maka aku sahabatnya dihari kiamat".

Sayyidina Umar bin Khattab RA. berkata : "Barang siapa yang membesarkan maulid Nabi Muhammad SAW sesungguhnya orang itu menghidupkan agama islam".

Sayyidina Ustman bin Affan RA berkata : "Barang siapa yang membelanjakan uang satu dirham buat maulid Bani Muhammad SAW maka sesungguhnya orang tersbut seperti hadir diperang badar dan hunaian".

Sayyidina Ali bin Abi Tholib KWH. berkata : "Barang siapa yang membesarkan maulid Nabi Muhammad SAW maka apabila mati masuk sorga".

Imam Syafi'i r.h.m berkata : "siapa yang mengumpulkan saudaranya ditempat maulid Nabi Muhammad SAW lalu menyediakan makanan serta berbuat baik didalamnyamaka orang tersebut di hari kiamat dibangkitkan bersama Shiddiqin, Syuhada dah Sholihin dan berada di surga An-Na'im. namu apa pengertian maulid itu?".

Maulid secara bahasa berarti adalah hari kelahiran adapun maulid yang biasa kita kenal adalah suatu perayaan/peringatan hari kelahiran Nabi Muhammad SAW yang diselenggarakan secara berjama'ah dibacakan ayat-ayat Alqur'an dan riwayat hidup kekasih Allah Nabi Muhammad SAW serta sholawat dan puji-pujian kepada beliau SAW, dengan maksud mengagungkan martabat nabi Muhammad SAW dan memperlihatkan kegembiraan kaum muslimin menyambut kelahiran beliau SAW.

Assayid Al-Hafizd Al-Musnid Prof.Dr. Muhammad bin Alwy Al-Maliky Al-Hasany mufti mekkah mengutarakan ja'iznya/bolehnya perayaan atau peringatan maulid Nabi SAW didalam kitabnya yang berjudul 'Mafahim Yajibu An Tusahhah", yang kita sebutkan diantaranya :
  1. Maulid nabi memantulkan kegembiraan kaum muslim menyambut junjungan mereka, Nabi Muhammad SAW bahkan orang kafir pun boleh beroleh manfaat dari sikapnya yang menyambut gembira kelahiran beliau seperti Abu Lahab, misalnya. sebuah hadis didalam shohih bhukhori menerangkan, bahwa tiap hari senin Abu Lahab diringankan adzabnya, karena memerdekakan budak perempuanya, tsuwaibah, sebagai tanda kegembiraanya menyambut kelahiran putera saudarnya. 'Abdullah bin Abdulmutholib, yaitu Nabi Muhammad SAW, jadi jika orang kafir saja memperoleh manfaat dari kegembiraan menyambut kelahiran Nabi Muhammad SAW apalagi orang yang beriman.
  2. Rosulullah SAW sendiri menghormati hari kelahiran beliau, dan bersyukur kepada Allah SWT atas karunia ni'matnya yang besar itu. Beliau dilahirkan dialam wujud sebagai hamba Allah yang paling mulia dan rahmat bagi seluruh wujud. Cara beliau menghormati hari kelahiranya ialah dengan berpuasa. Sebuah Hadist dari Abu Qotadah menuturkan, bahwa ketika Rosulullah SAW ditanya oleh beberapa sahabat mengenai puasa beliau tiap hari senin, beliau menjawab: "pada hari itu aku dilahirkan dan pada hari itu juga Allah menurunkan wahyu kepadaku" (diriwayatkan oleh Muslim didalam Shohihnya_nya)
Puasa yang beliau lakukan itu merupakan cara beliau memperingati hari mauidnya sendiri. Memang tidak berupa perayaan, tetapi makna dan tujuanya adalah sama, yaitu peringatan. Peringatan dapat dilakukan dengan car berpuasa, dengan memberi makan kepada fihak yang membutuhkan, dengan berkumpul untuk berdzikir dan bersholawat, atau dengan menguraikan keagungan perilaku beliau sebagai manusia termulia.

3. Pernyataan senang dan gembira menyambut kelahiran Nabi Muhammad SAW merupakan tuntunan Al-Qur'an. Allah berfirman :

قل بفضل الله وبرحمته فبذالك فاليفرحوا

" Katakanlah : dengan karunia Allah dan rahmat-Nya, hendaklah (dengan itu) meraka bergembira" (S.Yunus).

Allah SWT memerintahkan kita bergembira datas rahmat-Nya, dan Nabi Muhammad SAW jelas merupakan rahmat terbesar bagi kita dan alam semesta :

وما ارسالناك الا رحمة للعالمين

"Dan kami tidak mengutusmu kecuali sebagai rahmat bagi alam semesta" . (QS. Al-Anbya : 107)

4. Meuliakan Rosululloh SAW adalah ketentuan syari'at yang wajib dipenuhi. Memperingati ulang tahun kelahiran beliau dengan memperlihatkan kegembiraan, menyelenggarakan walimah, mengumpulkan jama'ah untuk berdzikir mengingat beliau, menyantuni kaum fakir miskin dan amal-amal kebajikan lainya adalah bagian dari tata cara kita menghormati dan memuliakan beliau. itu semua menunjukan pula betapa besar kegembiraan dan perasaan syukur kita kepada Allah atas hidayah yang dilimpahkan kepada kita melalui seorang Nabi dan Rosul pilihan-Nya.

5. Perayaan atau peringatan maulid Nabi dipandang baik oleh para ulama dan kaum muslimin di semua negeri, dan diadakan oleh mereka. Menurut Kaidah hukum syara' kegiatan demikian itu adalah Mathlub Syar'an (menjadi tuntunan syara').
hadis mauquf dari ibnu mas'ud RA menegaskan : " apa yang dipandang baik oleh kaum muslimin, disisi Allah itu adalah baik, dan apa yang dipandang buruk oleh kaum muslimin, disisi Allah itu adalah buruk " (hadis dikeluarkan oleh imam Ahmad).


BEBERAPA PANDANGAN PARA ULAMA MENGENAI MAULID.


• Telah berkata Sulthanul-'Arifin Jalaluddin as-Sayuthi dalam kitabnya berjudul "al-Wasaail fi syarhisy Syamaail":- "Tidak ada sebuah rumah atau masjid atau tempat yang dibacakan padanya Mawlidin Nabi s.a.w. melainkan akan dikitari/dikelilingi/diselubungi tempat itu oleh para malaikat akan ahli yang hadir di tempat tersebut serta dirantai mereka oleh Allah dengan rahmat. Para malaikat yang diselubungi/diliputi/dikalungi cahaya yaitu Jibril, Mikail, Israfil, Qarbail, 'Aynail, ash-Shaafun, al-Haafun dan al-Karubiyyun, maka bahwasanya mereka berdoa bagi siapa-siapa yang menjadi sebab untuk pembacaan Mawlidin Nabi s.a.w. "


Imam as-Sayuthi berkata: "Tidak ada seseorang Islam yang diperbacakan dalam rumahnya akan Mawlidin Nabi s.a.w. melainkan diangkat Allah kemarau, wabah, kebakaran, malapetaka, bala bencana, kesengsaraan, permusuhan, hasad dengki, kejahatan 'ain (sihir pandangan) dan kecurian daripada ahli rumah tersebut, maka apabila dia mati, Allah akan mempermudahkan atasnya menjawab soal Munkar dan Nakir dan adalah dia ditempatkan pada kedudukan as-Shidq di sisi Allah Raja yang Maha Berkuasa."


Mungkin ada yang bertanya kenapa ada orang baca mawlid tetapi masih menerima malapetaka dan bencana. Apa mau dikata, bahkan para Nabi pun mendapat musibah duniawi sebagai ujian daripada Allah s.w.t., karena semuanya berlaku atas kehendak Allah semata-mata. namun musibah duniawi adalah ringan dibanding musibah berbentuk maknawi. Keselamatan dari musibah maknawi ini yang diutamakan, biar rumah kita dicuri asalkan iman dan kesabaran serta tawakkal kita pada Allah tidak turut dicuri . Mungkin juga Allah belum menerima amalan kita, sehingga tidak menjadi sebab mendapat rahmat Allah tersebut, oleh itu teruskan usaha dan tingkatkan amal. Yakin kepada kemurahan Allah yang tiada terbatas dan carilah syafaat daripada Junjungan s.a.w.


Lebih lanjut Imam jalaluddin As-suyuty menjelaskan dalam risalahnya yang berjudul "Husnul-Maqosid fi A'malil-Maulid : "orang pertama yang menyelenggarakan peringatan maulid Nabi SAW ialah Sultan Al-Mudzaffar, penguasa arbil (suatu tempat di Iraq sebelah timur / selatan kota mausil).peringatan tersebut dihadiri oleh para ulama terkemuka dan orang-orang sholeh dari kaum sufi. tiap tahun Al-Mudzaffar mengeluarkan biaya sebesar 300.000 dinar untuk peringatan maulid, dengan niat semata-mata untuk taqorrub kepada Alloh SWT Menurut kenyataan, tak seorang pun dari ulama dan orang-orang saleh yang hadir dalam peringatan itu mengingkari kebajikan dan fadilah peringatan maulid, bahkan semua merestui dan memuji prakarsa Sultan Mudzaffar, atas permintaan Sultan Mudzaffar, Ibnu Dahyah menulis sebuah kitab khusus mengenai maulid Nabi SAW dengan judul: "At-Tanwir fi Maulid Al-Basyir An-Nazdir". kitab itu ditulis pada tahun 604 H. dan ternyata diakui kebaikannya oleh para ulama pada masa itu.


• Syaikh DhiyaUddin Ahmad bin Sa`id ad-Darini dalam kitabnya " Thaharatul Qulub wal Khudu' li Allamil Ghuyub " menulis antara lain:-

Mengingat atau memuji-muji Junjungan Nabi s.a.w. akan menambahkan keimanan, menerangi hati dan menyingkap rahasia kebijaksanaan Tuhan. Allah s.w.t. telah menetapkan cinta kepada Junjungan Nabi s.a.w. sebagai syarat untuk mencintai-Nya dan taat kepada-Nya sebagai ukuran kepatuhan kepada-Nya. Mengingat Junjungan Nabi s.a.w. juga berhubungan dengan mengingat Allah s.w.t. sebagaimana bai'ah kepada Junjungan Nabi s.a.w. juga berkait dengan bai'ah kepada-Nya.


• Sayyidisy-Syaikh Abu Bakar Syatha ad-Dimyathi dalam kitabnya "I`anatuth-Tholibin" jilid 3 halaman 414 menyatakan antara lain:-

Telah berkata Imam al-Hasan al-Bashri qaddasaAllahu sirrah: "Aku berikan jika ada padaku seumpama gunung Uhud emas untuk kunafkahkan atas pembacaan mawlid ar-Rasul."

Telah berkata Imam al-Junaidi al-Baghdadi rhm.: "barang siapa yang hadir mawlid ar-Rasul dan membesarkan derajat baginda, maka telah sempurna imannya."

Telah berkata Syaikh Ma'ruuf al-Karkhi qds.: "barang siapa yang menyediakan untuk pembacaan mawlid ar-Rasul akan makanan, menghimpunkan saudara-saudaranya, menyalakan lampu-lampu, berpakaian baru, berwangi-wangian, berhias-hias, demi membesarkan mawlid Junjungan s.a.w., niscaya dia akan dihimpunkan oleh Allah ta`ala pada hari kiamat bersama-sama kumpulan pertama daripada para nabi dan jadilah dia berada pada derajat yang tinggi di syurga. Dan barang siapa yang telah membaca mawlid ar-Rasul s.a.w. di atas dirham-dirham perak atau emas, dan mencampurkannya bersama dirham-dirham lain, maka akan turun keberkahan dan tidaklah akan miskin pemiliknya serta tidak akan kosong tangannya dengan berkah mawlid ar-Rasul s.a.w." Seterusnya Sidi Syatha dalam "I`anatuth-Tholibin" menyambung:-

Dan telah berkata al-Imam al-Yafi`i al-Yamani (sesetengah kitab tersilap cetak di mana huruf "ya" berubah kepada "syin" menyebabkan perkataan ini dinisbahkan kepada Imam asy-Syafi`i):- "barang siapa yang menghimpunkan untuk Mawlidin Nabi s.a.w. saudara-saudaranya, menyediakan makanan dan tempat serta berbuat ihsan sehingga menjadi sebab untuk pembacaan Mawlidir Rasul s.a.w., dia akan dibangkitkan Allah pada hari kiamat berserta dengan para shiddiqin, syuhada` dan sholihin serta dimasukkan dia ke dalam syurga-syurga yang penuh keni'matan."


• Imam Ibnu Hajar al-Haitami dalam kitabnya "al-Mawlid asy-Syarif al-Mu`adzdzham", Syaikh Ibnu Zahira al-Hanafi dalam "al-Jami' al-Lathif fi Fasl Makkah wa ahliha", ad-Diyabakri dalam "Tarikh al-Khamis" dan Syaikh an-Nahrawali dalam "al-I'lam bi a'lami Bait Allah al-haram", menulis senario sambutan Mawlid Nabi s.a.w. di Makkah seperti berikut:-

Setiap tahun tanggal 12 Rabi`ul Awwal, selepas sembahyang Maghrib, keempat-empat qadhi Makkah (yang mewakili mazhab yang empat) bersama-sama orang banyak termasuk segala fuqaha, fudhala` (orang kenamaan) Makkah, syaikh-syaikh, guru-guru zawiyah dan murid-murid mereka, ru`asa' (penguasa-penguasa), muta`ammamin (ulama-ulama) keluar meninggalkan Masjidil Haram untuk pergi bersama-sama menziarahi tempat Junjungan Nabi s.a.w. dilahirkan. Mereka berarak dengan maelantunkan zikir dan tahlil. Rumah-rumah di Makkah diterangi cahaya pelita dan lilin. Orang yang turut serta amat banyak dengan berpakaian indah serta membawa anak-anak mereka. Setiba di tempat kelahiran tersebut, ceramah yang berkaitan Mawlidin Nabi disampaikan, serta kebesaran, kemuliaan dan mu'jizat Junjungan diceritakan. Setelah itu, doa untuk Sultan, Amir Makkah dan Qadhi Syafi`i dibacakan dengan penuh khusyu' dan khudu`. Setelah hampir waktu Isya`, barulah mereka berarak semula pulang ke Masjidil Haram untuk menunaikan sholat Isya`.


• Imamul Mujtahiddin Syeikhul Islam Ibnu Taimiyah mengatakan : “kemulian hari mauled Nabi Muhammad S.a.w. dan diperingatinya secara berkala (berlanjut) sebagaimana yang di lakukan kaum muslimin tentu mendatangkan pahala besar, mengingat maksud dan tujuannya yang sangat baik, yaitu menghormati dan memuliakan kebesaran Nabi dan Rosul pembawa hidayat bagi semua ummat manusia”.

Ringkasannya peringatan maulid Nabi adalah kegiatan yang sangat baik dan bermanfaat, karena itu kesempatan itu wajib digunakan untuk tujuan-tujuan yang baik. Lalu penyelenggaraan peringatan maulid tidak harus tepat pada tanggal 12 Rabi”ul awal dan tidak harus tepat pada hari senin, meskipun tanggal dan hari itu lebih afdhol. peringatan maulid dapat di lakukan kapan saja mengingat syari’at islam sama sekali tidak melarang bahkan menganjurkan serta memandangnya sebagai kebajikan yang perlu dilestarikan pengamalannya, karena besarnya manfaat yang dapat diambil dari kegiatan tersebut, baik bagi kepentingan agama islam maupun bagi kepentingan kaum muslimin.

Wallohu A’lam Bi As-Shoab.


Sumber : “Al-Bayan Asyaafii Fi Mafahim Al-Khilaafii “ As-Sayyid Muhammad bin Husein Al-Hamid Al-Husaini.