Jumat, 20 Februari 2015

Mahasiswa Peminat Tarekat di Jawa Barat Terwadahi



Bandung, NU Online
Puluhan mahasiswa dari berbagai kabupaten dan kota di Jawa Barat membentuk kepengurusan MATAN (Mahasiswa Ahli Thariqah Mu'tabarah An Nahdliyah) Jabar di Cileunyi, Bandung, Sabtu (14/2). Salah seorang pengurus pusat MATAN Muhammad Rido hadir pada pelantikan pengurus MATAN Jabar yang diamanahkan kepada Ajid Tohir.

Rido menyambut baik wadah tarekat bagi mahasiswa di Jabar. Menurutnya, salah satu tujuan dibentuknya MATAN memang untuk mengisi ruang batin di kalangan mahasiswa.

"Ini pengalaman saya, masih muda sudah masuk tarekat, apa kuat? Kalau ditelusuri lebih jauh ternyata anggapan seperti itu merupakan warisan kolonial," ujarnya.

Tujuan kolonial, lanjut Rido, melemahkan Islam di Nusantara, karena perlawanan terhadap kolonial selalu melibatkan penganut tarekat sehingga dibuatlah provokasi bahwa masuk tarekat minimal harus berusia 40 tahun sebagaimana usia kerasulan Nabi Muhammad SAW.

Rido juga mengingatkan agar MATAN tidak dibawa ke politik praktis. Ini merupakan nasihat sesepuh JATMAN Habib Luthfi (Abah).

"Abah menginginkan mahasiswa MATAN itu harus mempunyai jiwa nasionalis cinta NKRI, kemudian berintelektual dan juga sufistik. Abah juga melarang keras pengurus MATAN membawa MATAN secara organisasi dalam politik praktis," tambahnya. (Aiz Luthfi/Alhafiz K)

sumber : http://nu.or.id/a,public-m,dinamic-s,detail-ids,2-id,57615-lang,id-c,daerah-t,Mahasiswa+Peminat+Tarekat+di+Jawa+Barat+Terwadahi-.phpx

Tidak ada komentar:

Jumat, 20 Februari 2015

Mahasiswa Peminat Tarekat di Jawa Barat Terwadahi



Bandung, NU Online
Puluhan mahasiswa dari berbagai kabupaten dan kota di Jawa Barat membentuk kepengurusan MATAN (Mahasiswa Ahli Thariqah Mu'tabarah An Nahdliyah) Jabar di Cileunyi, Bandung, Sabtu (14/2). Salah seorang pengurus pusat MATAN Muhammad Rido hadir pada pelantikan pengurus MATAN Jabar yang diamanahkan kepada Ajid Tohir.

Rido menyambut baik wadah tarekat bagi mahasiswa di Jabar. Menurutnya, salah satu tujuan dibentuknya MATAN memang untuk mengisi ruang batin di kalangan mahasiswa.

"Ini pengalaman saya, masih muda sudah masuk tarekat, apa kuat? Kalau ditelusuri lebih jauh ternyata anggapan seperti itu merupakan warisan kolonial," ujarnya.

Tujuan kolonial, lanjut Rido, melemahkan Islam di Nusantara, karena perlawanan terhadap kolonial selalu melibatkan penganut tarekat sehingga dibuatlah provokasi bahwa masuk tarekat minimal harus berusia 40 tahun sebagaimana usia kerasulan Nabi Muhammad SAW.

Rido juga mengingatkan agar MATAN tidak dibawa ke politik praktis. Ini merupakan nasihat sesepuh JATMAN Habib Luthfi (Abah).

"Abah menginginkan mahasiswa MATAN itu harus mempunyai jiwa nasionalis cinta NKRI, kemudian berintelektual dan juga sufistik. Abah juga melarang keras pengurus MATAN membawa MATAN secara organisasi dalam politik praktis," tambahnya. (Aiz Luthfi/Alhafiz K)

sumber : http://nu.or.id/a,public-m,dinamic-s,detail-ids,2-id,57615-lang,id-c,daerah-t,Mahasiswa+Peminat+Tarekat+di+Jawa+Barat+Terwadahi-.phpx

Tidak ada komentar: