Sabtu, 09 Agustus 2008

Dibentuk, Forum Komunikasi Mahasiswa NU se-Jawa

Yogyakarta
Pertemuan akbar perdana mahasiswa Nahdlatul Ulama (NU) se-Jawa yang diselenggarakan di Yogyakarta hingga Ahad (20/7) kemarin, menyepakati dibentuknya wadah untuk bekerjasama antara aktivis mahasiswa NU se-Jawa. Wadah tersebut diberi nama Forum Komunikasi Mahasiswa Nahdlatul Ulama se-Jawa (FKMNUJ).

Pertemuan digagas bersama oleh Kelurga Mahasiswa NU (KMNU) dari Universitas Gajah Mada (UGM), Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), dan Institut Pertanian Bogor (IPB). Hajat akbar pertama yang melibatkan aktivis mahasiswa NU dari kampus-kampus di Jawa itu dipusatkan di STIKES Alma Ata Yogyakarta.

Tokoh NU DI Yogyakarta yang juga Guru Besar dari UGM, Prof Dr Mochammad Maksum MSc, membuka pertemuan tersebut dan menjadi pembicara utama.

Sebanyak sembilan kampus besar di Jawa bergabung dalam pertemuan ini dan melibatkan 50 mahasiswa. Selain dihadiri tiga kampus yang menjadi penggagas pertemuan, utusan dari Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta, Universitas Negeri Sebelas Maret Solo (UNS), Universitas Negeri Surabaya (Unesa), Universitas Brawijaya (UB) Malang, Universitas Islam Negeri (UIN) Malang, dan Universitas Islam Darul Ulum (Unisda) Lamongan, juga hadir.

Ketua Panitia Pertemuan Mahasiswa NU se-Jawa, Najmu (UGM), mengemukakan, dibentuknya forum komunikasi tersebut dikarenakan adanya kebutuhan bersama untuk melakukan sharing, bekerjasama dan menuntaskan banyak pekerjaan rumah yang tengah dihadapi NU.

“Kami berharap pertemuan ini akan menghasilkan manfaat bagi NU. Karena selama ini berdakwah mengembangkan NU di kampus terasa sangat sulit. Banyak tantangan yang dihadapi. Wadah ini diharapkan dapat menjadi media untuk mencari solusi bersama," kata Najmu, yang memandu jalannya acara.

Hal senada diutarakan oleh Yudin. Menurutnya, NU tengah menghadapi ancaman yang dating dari kelompok-kelompok yang memiliki jaringan transnasional. Apalagi pada saat ini masih banyak pula anak-anak NU yang menimba ilmu di kampus, terutama di kampus umum semacam UGM, IPB, UNY, UI, ITB, dan sejenisnya, yang belum terwadahi dengan baik.

“Kalau di kampus-kampus agama seperti UIN, IAIN, STAIN atau kampus yang berafiliasi ke UIN, pengaruh NU secara organisasi atau kultur masih cukup kuat. Keberadaan organisasi mahasiswa berbasis NU juga masih cukup baik. PR kami sekarang adalah bagaimana keberadaan mahasiswa NU di kampus berbasis ilmu umum dapat terwadahi dengan lebih baik,” terang Yudin. (hir)

sumber : http://www.nu.or.id/page.php?lang=id&menu=news_view&news_id=13504

Tidak ada komentar:

Sabtu, 09 Agustus 2008

Dibentuk, Forum Komunikasi Mahasiswa NU se-Jawa

Yogyakarta
Pertemuan akbar perdana mahasiswa Nahdlatul Ulama (NU) se-Jawa yang diselenggarakan di Yogyakarta hingga Ahad (20/7) kemarin, menyepakati dibentuknya wadah untuk bekerjasama antara aktivis mahasiswa NU se-Jawa. Wadah tersebut diberi nama Forum Komunikasi Mahasiswa Nahdlatul Ulama se-Jawa (FKMNUJ).

Pertemuan digagas bersama oleh Kelurga Mahasiswa NU (KMNU) dari Universitas Gajah Mada (UGM), Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), dan Institut Pertanian Bogor (IPB). Hajat akbar pertama yang melibatkan aktivis mahasiswa NU dari kampus-kampus di Jawa itu dipusatkan di STIKES Alma Ata Yogyakarta.

Tokoh NU DI Yogyakarta yang juga Guru Besar dari UGM, Prof Dr Mochammad Maksum MSc, membuka pertemuan tersebut dan menjadi pembicara utama.

Sebanyak sembilan kampus besar di Jawa bergabung dalam pertemuan ini dan melibatkan 50 mahasiswa. Selain dihadiri tiga kampus yang menjadi penggagas pertemuan, utusan dari Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta, Universitas Negeri Sebelas Maret Solo (UNS), Universitas Negeri Surabaya (Unesa), Universitas Brawijaya (UB) Malang, Universitas Islam Negeri (UIN) Malang, dan Universitas Islam Darul Ulum (Unisda) Lamongan, juga hadir.

Ketua Panitia Pertemuan Mahasiswa NU se-Jawa, Najmu (UGM), mengemukakan, dibentuknya forum komunikasi tersebut dikarenakan adanya kebutuhan bersama untuk melakukan sharing, bekerjasama dan menuntaskan banyak pekerjaan rumah yang tengah dihadapi NU.

“Kami berharap pertemuan ini akan menghasilkan manfaat bagi NU. Karena selama ini berdakwah mengembangkan NU di kampus terasa sangat sulit. Banyak tantangan yang dihadapi. Wadah ini diharapkan dapat menjadi media untuk mencari solusi bersama," kata Najmu, yang memandu jalannya acara.

Hal senada diutarakan oleh Yudin. Menurutnya, NU tengah menghadapi ancaman yang dating dari kelompok-kelompok yang memiliki jaringan transnasional. Apalagi pada saat ini masih banyak pula anak-anak NU yang menimba ilmu di kampus, terutama di kampus umum semacam UGM, IPB, UNY, UI, ITB, dan sejenisnya, yang belum terwadahi dengan baik.

“Kalau di kampus-kampus agama seperti UIN, IAIN, STAIN atau kampus yang berafiliasi ke UIN, pengaruh NU secara organisasi atau kultur masih cukup kuat. Keberadaan organisasi mahasiswa berbasis NU juga masih cukup baik. PR kami sekarang adalah bagaimana keberadaan mahasiswa NU di kampus berbasis ilmu umum dapat terwadahi dengan lebih baik,” terang Yudin. (hir)

sumber : http://www.nu.or.id/page.php?lang=id&menu=news_view&news_id=13504

Tidak ada komentar: