Kamis, 04 September 2008

Al Qur’an dalam Bulan Ramadhan

Al Qur’an dalam Bulan Ramadhan
Ditulis oleh KH. Misbahuddin Nashan   


Iqra’ (bacalah), merupakan ayat pertama surat al Alaq yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW., di Gua Hira’ pada Bulan Ramadhan. Sekarang diperingati sebagai Hari Nuzulul Qur’an setiap Bulan Ramadlan.

Al Qur’an memiliki tiga nama yang masyhur :

1.  Al Qur’an.

قـال تـعـالى : ِانَّ هَـذَا الـقُـرْآنَ يـَــهْدِى لِلَّـتِى هِىَ أَقْـوَمُ  ( الأسـراء : 9 )

 Sesungguhnya al Qur’an ini memberikan petunjuk kepada jalan yang lurus.

2.  Al Kitab

قـال عـز وجـل : اَلحَـمْدُ ِللهِ الَّذِى اَنْزَلَ عَـلَى عَـبْدِهِ الـكِـتَابَ وَلَـمْ يَـجْـعَـلْ لَـهُ عِـوَجًـا(الكهف :1)

Segala puji bagi Allah SWT yang telah menurunkan kepada hambanyaAl-Kitab (al Qur’an) dan dia tidak mengadakan penyimpangan di dalamnya.

 

3.  Alfurqon

قال سبحـانه : تَبَارَكَ الَّذِى نَزَّلَ الْـفُـرْقَـانَ عَـلَى عَـبْدِهِ لِيَـكُوْنَ لِلْـعَـالمَِـيْنَ نَذِيْرًا ( الفرقان : 1 )

Maha suci allah SWT yang telah menurunkan Al-Furqon (al Qur’an) kepada hambanya, agar dia menjadi memberi peringatan seluruh alam.

 

Dinamakan al Qur’an, maknanya : al Qur’an adalah dibaca lisan. Dinamakan Al Kitab karena al Qur’an ditulis dengan pena agar bisa terbaca lisan. Kedua nama ini mengisyaratkan bahwa al Qur’an mesti dijaga bacaannya dan tulisannya. Terjaga dalam otak (dihafal) dan terjaga dalam tulisan (buku). Kedua aspek penjagaan terhadap al Qur’an itulah yang diamanatkan kepada ummat Muhammad SAW agar al Qur’an senantiasa terjaga selamanya tanpa mengalami perubahan seperti yang terjadi pada kitab-kitab terdahulu.

Dinamakan Al Furqon, karena al Qur’an adalah kalam Pemisah antara haq dan batil, atau karena al Qur’an diturunkan secara bertahap dan terpisah antara ayat satu dengan yang lainnya. Terpisah tempatnya dan terpisah waktu diturunkannya.

 

Bulan Ramadhan Dan al Qur’an

Membaca al Qur’an di bulan Ramadhan adalah langkah pendekatan terhadap Allah SWT yang paling utama, karena sesuai dengan waktu diturunkannya di bulan Ramadhan sebagai petunjuk manusia, memberikan penjelasan tentang kebaikan, kebenaran dan kebatilan.

Didahulukan menjadi imam di antara mereka yang lebih mengenali bacaan al Qur’an, karena orang yang mengenali bacaan al Qur’an adalah orang yang lebih mengenali  hukum agama. Orang yang ahli al Qur’an adalah orang yang mengenali syari’at agama secara keseluruhan. Orang yang mengerti syari’at agama adalah yang unggul derajatnya.

وعن عـا ئشـة رضوان اللـه عـليـهـا : أَنَّ مَنْ قَـرَأَ الـقُـرآنَ فَـلَيْسَ فَـوْقَـهُ أَحَـدٌ.

Sungguh orang yang membaca al Qur’an tak seorang pun yang dapat melebihi derajatnya.

Orang yang hafal al Qur’an memiliki derajat yang sama dengan Nabi, hanya saja mereka tidak diberi wahyu oleh Allah SWT.

قـال عـمـرو بن الـعـاص : مَنْ قَـرَا الـقُـرآنَ فَقَـدْ اَدْرَجَتِ  النُّبُوَّة بَـــيْنَ جَنْبَيْـهِ اِلاَّ أَنـَّهُ لاَيُوحَى اِلَيْـهِ.

Orang yang membaca al Qur’an memiliki derajatkenabian pada dirinya, hanya saja dia tidak diberikan wahyu.

 

Titik berat ajaran dalam al Qur’an adalah :

Menjelaskan tentang kehidupan budi pekerti dan kemasyarakatan.

Sedangkan tujuannya yang terbesar ialah:

Membedakan yang baik dari yang buruk, dan yang bajik dari yang jahat.

 

Nuzulul Qur’an.

Mengetahui turunnnya al Qur’an merupakan asas Iman terhadap al Qur’an.

al Qur’an diturunkan melalui tiga tahap :

1. Al Qur’an diturunkan di Lauhil Mahfudz.

قـال تـعـالى : بَلْ هُوَ قُرْآنٌ مَجِيْدٌ. فِى لَوْحٍ مَحْفُـوظٍ. ( البروج : 21)

    Bahkan yang didustakan mereka itu ialah al Qur’an yang mulia. Yang tersimpan di lauh mahfudz.

2. Al Qur’an diturunkan ke Baitil ‘Izzah di langit dunia.

قـال تـعـالى :اِنَّا أَنْزَلْـنَاهُ فِى لَيْلَـةُ مُبَـارَكَـةٍ. ( الـدخـان : 3 )

3. Al Qur’an diturunkan  ke dunia, yaitu melalui malaikat Jibril ke hati nabi Muhammad SAW .

قال تـعـالى :وَاِنَّهُ لَتَنْـزِيْلٌ رَبِّ اْلـعَـالمَِيْنَ.   نَزَلَ بِهِ الـرُّوحُ الأَمِينُ. عَـلَى قَلْبِكَ لِتَكُوْنَ مِنَ اْلمُنْذِرِيْنَ.  بِلِسَـانٍ عَرَبِىٍّ مُبِيْنٍ.

     Dan sesungguhnya al Qur’an ini benar-benar diturunkan oleh tuhanSemesta alam. Dia dibawa turun oleh Ar-ruh Al Amin (Jibril). Ke dalam hatimu (Muhammad SAW) agar kamu menjadi salah seorang di antara   orang- orang yang memberi peringatan. Dengan Bahasa arab yang jelas.

       Ketiga tahapan dalam turunnya al Qur’an ini menyimpan arti :

       1. Agar al Qur’an dikenali oleh penghuni langit tujuh: sesungguhnya inilah Kitab terakhir yang diturunkan kepada nabi akhir zaman yang turun sekali dalam jumlah utuh dan sekali secara bertahap. Berbeda dengan kitab-kitab terdahulu yang diturunkan sekali waktu dalam jumlah utuh.

       2. Agar terhindar dari keraguan tentang kebaradaan Qur’an, menambah keimanan ummat terhadap Qur’an serta mendorong kekuatan terhadap  Iman kepada al Qur’an. Mengingat, sesungguhnya suara jika direkam berulang-ulang akan menambah kuat dan yakin kebenarannya.

       3.  Mendidik ummat secara bertahap sesuai dengan jenjang waktu dan kondisinya serta mempermudah untuk dihafal dan diingat.

       4.  Menjawab persoalan sesuai dengan peristiwa yang terjadi pada saat itu. Banyak hikmah lainnya yang tersimpan dibalik kejadian turunnya wahyu ilahi  yang secara bertahap. Di bulan suci Ramadhan ini, merupakan bulan al Qur’an, saatnya kita  bertadabbur kalam ilahi yang merupakan sumber petunjuk kehidupan dan kebahagiaan dunia dan akhirat.

Tidak ada komentar:

Kamis, 04 September 2008

Al Qur’an dalam Bulan Ramadhan

Al Qur’an dalam Bulan Ramadhan
Ditulis oleh KH. Misbahuddin Nashan   


Iqra’ (bacalah), merupakan ayat pertama surat al Alaq yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW., di Gua Hira’ pada Bulan Ramadhan. Sekarang diperingati sebagai Hari Nuzulul Qur’an setiap Bulan Ramadlan.

Al Qur’an memiliki tiga nama yang masyhur :

1.  Al Qur’an.

قـال تـعـالى : ِانَّ هَـذَا الـقُـرْآنَ يـَــهْدِى لِلَّـتِى هِىَ أَقْـوَمُ  ( الأسـراء : 9 )

 Sesungguhnya al Qur’an ini memberikan petunjuk kepada jalan yang lurus.

2.  Al Kitab

قـال عـز وجـل : اَلحَـمْدُ ِللهِ الَّذِى اَنْزَلَ عَـلَى عَـبْدِهِ الـكِـتَابَ وَلَـمْ يَـجْـعَـلْ لَـهُ عِـوَجًـا(الكهف :1)

Segala puji bagi Allah SWT yang telah menurunkan kepada hambanyaAl-Kitab (al Qur’an) dan dia tidak mengadakan penyimpangan di dalamnya.

 

3.  Alfurqon

قال سبحـانه : تَبَارَكَ الَّذِى نَزَّلَ الْـفُـرْقَـانَ عَـلَى عَـبْدِهِ لِيَـكُوْنَ لِلْـعَـالمَِـيْنَ نَذِيْرًا ( الفرقان : 1 )

Maha suci allah SWT yang telah menurunkan Al-Furqon (al Qur’an) kepada hambanya, agar dia menjadi memberi peringatan seluruh alam.

 

Dinamakan al Qur’an, maknanya : al Qur’an adalah dibaca lisan. Dinamakan Al Kitab karena al Qur’an ditulis dengan pena agar bisa terbaca lisan. Kedua nama ini mengisyaratkan bahwa al Qur’an mesti dijaga bacaannya dan tulisannya. Terjaga dalam otak (dihafal) dan terjaga dalam tulisan (buku). Kedua aspek penjagaan terhadap al Qur’an itulah yang diamanatkan kepada ummat Muhammad SAW agar al Qur’an senantiasa terjaga selamanya tanpa mengalami perubahan seperti yang terjadi pada kitab-kitab terdahulu.

Dinamakan Al Furqon, karena al Qur’an adalah kalam Pemisah antara haq dan batil, atau karena al Qur’an diturunkan secara bertahap dan terpisah antara ayat satu dengan yang lainnya. Terpisah tempatnya dan terpisah waktu diturunkannya.

 

Bulan Ramadhan Dan al Qur’an

Membaca al Qur’an di bulan Ramadhan adalah langkah pendekatan terhadap Allah SWT yang paling utama, karena sesuai dengan waktu diturunkannya di bulan Ramadhan sebagai petunjuk manusia, memberikan penjelasan tentang kebaikan, kebenaran dan kebatilan.

Didahulukan menjadi imam di antara mereka yang lebih mengenali bacaan al Qur’an, karena orang yang mengenali bacaan al Qur’an adalah orang yang lebih mengenali  hukum agama. Orang yang ahli al Qur’an adalah orang yang mengenali syari’at agama secara keseluruhan. Orang yang mengerti syari’at agama adalah yang unggul derajatnya.

وعن عـا ئشـة رضوان اللـه عـليـهـا : أَنَّ مَنْ قَـرَأَ الـقُـرآنَ فَـلَيْسَ فَـوْقَـهُ أَحَـدٌ.

Sungguh orang yang membaca al Qur’an tak seorang pun yang dapat melebihi derajatnya.

Orang yang hafal al Qur’an memiliki derajat yang sama dengan Nabi, hanya saja mereka tidak diberi wahyu oleh Allah SWT.

قـال عـمـرو بن الـعـاص : مَنْ قَـرَا الـقُـرآنَ فَقَـدْ اَدْرَجَتِ  النُّبُوَّة بَـــيْنَ جَنْبَيْـهِ اِلاَّ أَنـَّهُ لاَيُوحَى اِلَيْـهِ.

Orang yang membaca al Qur’an memiliki derajatkenabian pada dirinya, hanya saja dia tidak diberikan wahyu.

 

Titik berat ajaran dalam al Qur’an adalah :

Menjelaskan tentang kehidupan budi pekerti dan kemasyarakatan.

Sedangkan tujuannya yang terbesar ialah:

Membedakan yang baik dari yang buruk, dan yang bajik dari yang jahat.

 

Nuzulul Qur’an.

Mengetahui turunnnya al Qur’an merupakan asas Iman terhadap al Qur’an.

al Qur’an diturunkan melalui tiga tahap :

1. Al Qur’an diturunkan di Lauhil Mahfudz.

قـال تـعـالى : بَلْ هُوَ قُرْآنٌ مَجِيْدٌ. فِى لَوْحٍ مَحْفُـوظٍ. ( البروج : 21)

    Bahkan yang didustakan mereka itu ialah al Qur’an yang mulia. Yang tersimpan di lauh mahfudz.

2. Al Qur’an diturunkan ke Baitil ‘Izzah di langit dunia.

قـال تـعـالى :اِنَّا أَنْزَلْـنَاهُ فِى لَيْلَـةُ مُبَـارَكَـةٍ. ( الـدخـان : 3 )

3. Al Qur’an diturunkan  ke dunia, yaitu melalui malaikat Jibril ke hati nabi Muhammad SAW .

قال تـعـالى :وَاِنَّهُ لَتَنْـزِيْلٌ رَبِّ اْلـعَـالمَِيْنَ.   نَزَلَ بِهِ الـرُّوحُ الأَمِينُ. عَـلَى قَلْبِكَ لِتَكُوْنَ مِنَ اْلمُنْذِرِيْنَ.  بِلِسَـانٍ عَرَبِىٍّ مُبِيْنٍ.

     Dan sesungguhnya al Qur’an ini benar-benar diturunkan oleh tuhanSemesta alam. Dia dibawa turun oleh Ar-ruh Al Amin (Jibril). Ke dalam hatimu (Muhammad SAW) agar kamu menjadi salah seorang di antara   orang- orang yang memberi peringatan. Dengan Bahasa arab yang jelas.

       Ketiga tahapan dalam turunnya al Qur’an ini menyimpan arti :

       1. Agar al Qur’an dikenali oleh penghuni langit tujuh: sesungguhnya inilah Kitab terakhir yang diturunkan kepada nabi akhir zaman yang turun sekali dalam jumlah utuh dan sekali secara bertahap. Berbeda dengan kitab-kitab terdahulu yang diturunkan sekali waktu dalam jumlah utuh.

       2. Agar terhindar dari keraguan tentang kebaradaan Qur’an, menambah keimanan ummat terhadap Qur’an serta mendorong kekuatan terhadap  Iman kepada al Qur’an. Mengingat, sesungguhnya suara jika direkam berulang-ulang akan menambah kuat dan yakin kebenarannya.

       3.  Mendidik ummat secara bertahap sesuai dengan jenjang waktu dan kondisinya serta mempermudah untuk dihafal dan diingat.

       4.  Menjawab persoalan sesuai dengan peristiwa yang terjadi pada saat itu. Banyak hikmah lainnya yang tersimpan dibalik kejadian turunnya wahyu ilahi  yang secara bertahap. Di bulan suci Ramadhan ini, merupakan bulan al Qur’an, saatnya kita  bertadabbur kalam ilahi yang merupakan sumber petunjuk kehidupan dan kebahagiaan dunia dan akhirat.

Tidak ada komentar: